Emsatunews.co.id, Pemalang – Masalah banjir yang selama bertahun-tahun menghantui wilayah perkotaan Pemalang kini mulai menemukan titik terang. Langkah responsif Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dalam melakukan pembenahan infrastruktur drainase di berbagai titik strategis mendapatkan respons positif dari berbagai pihak.
Salah satu apresiasi datang dari legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Heru Kundhimiarso. Ia menilai tindakan cepat pemerintah daerah merupakan bukti keseriusan eksekutif dalam menjawab keluhan masyarakat yang sering terdampak luapan air saat musim penghujan tiba.”Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang diambil pemerintah dalam menangani persoalan banjir, sesuai dengan apa yang kami usulkan sebelumnya,” ujar tokoh yang akrab disapa Kundhi tersebut dalam keterangannya kepada media, Senin (22/12/2025).
Sebelumnya, penataan sistem pembuangan air ini sempat menjadi sorotan tajam di gedung parlemen. Kundhi, yang juga mantan aktivis Aliansi Pemalang Raya (AMPERA), pernah memberikan kritik keras pada Juni lalu saat Rapat Kerja Pansus II mengenai RPJMD. Ia mendesak agar Pemkab tidak hanya fokus mempercantik wajah kota melalui proyek city walk, tetapi juga memprioritaskan fungsi drainase agar estetika kota tidak hancur oleh banjir.
Kini, sinergi antara kritik legislatif dan eksekusi eksekutif mulai terlihat melalui program normalisasi sungai yang sedang berjalan. Proyek ini mencakup beberapa langkah krusial, di antaranya: Pembangunan polder air sebagai bak penampungan sementara. Pengerukan sedimen sungai untuk meningkatkan daya tampung debit air. Penataan ulang sistem drainase terintegrasi di pusat kota.
Meskipun memberikan pujian, Kundhi mengingatkan jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang agar tidak cepat berpuas diri. Mengingat anomali cuaca dan potensi curah hujan yang sangat tinggi belakangan ini, kesiapan infrastruktur harus dibarengi dengan pemeliharaan yang konsisten.”Konsistensi dan kesiapsiagaan harus terus dijaga. Jangan sampai hasil kerja keras yang sudah dilakukan saat ini menjadi sia-sia karena kurangnya pengawasan di lapangan, terutama saat volume air meningkat tajam,” tegasnya.
Dukungan terhadap program normalisasi ini diharapkan menjadi momentum bagi Pemalang untuk benar-benar terbebas dari ancaman banjir menahun dan menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga perkotaan.**( Joko Longkeyang).















