Scroll ke Atas
Berita UtamaDaerahPemalang

Barista Menjerit Kopi Pemalang Diborong Tengkulak, Bupati Pemalang Janji Turun Tangan  

1385
×

Barista Menjerit Kopi Pemalang Diborong Tengkulak, Bupati Pemalang Janji Turun Tangan  

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.id.co.Pemalang – Festival Kopi Pemalang 2024 yang digelar di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2024, menghadirkan nuansa meriah dengan berbagai kegiatan. Namun, di balik kemeriahan tersebut, tersimpan keresahan di hati para Barista

Dalam dialog interaktif dengan Bupati Pemalang, H. Mansur Hidayat, S.T., M.Ling, salah satu Barista mengungkapkan kesulitan mereka dalam mendapatkan bahan baku. “Sering kehabisan stok, Pak. Bukan karena kopi dari petani tidak ada, tapi langsung dibeli tengkulak,” keluh pengrajin kopi tersebut.

Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Pemalang menyatakan keprihatinannya dan memberikan apresiasi kepada para petani kopi di Kabupaten Pemalang. “Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi masalah ini, kejadian ini biasanya petani diberi modal terlebih dahulu oleh tengkulak dengan jaminan panen kopi dibeli oleh mereka,” tegas Bupati Mansur.

Baca Juga :  Operasi Lilin Candi, Polres Pekalongan Terjunkan tim Jibom

 

Untuk mengatasi hal tersebut Bupati Pemalang berjanji untuk membantu para petani kopi dengan memerintahkan Badan Usaha terkait, termasuk Bank Jateng, BPR BKK Pemalang, PT. Aneka Usaha, dan lainnya, untuk memberikan solusi dengan cara membantu permodalan.

Festival Kopi Pemalang 2024 sendiri diikuti oleh Barista dari Kecamatan Pulosari, Kecamatan Belik, dan Kecamatan Watukukumpul. Sedangkan pembukaan festival dilakukan oleh Bupati Pemalang dan dihadiri oleh Sekda Kabupaten Pemalang, Heriyanto, S.Pd., OPD Kabupaten Pemalang terkait, Camat Kecamatan Pulosari, Kades se-Kecamatan Pulosari, dan para pengracik kopi dengan 10 stand.

Baca Juga :  Satgas Yonarmed 1 Kostrad Tanamkan Kedisiplinan Sejak Dini Kepada Anak-Anak Maluku

Festival Kopi Pemalang 2024 dimeriahkan oleh berbagai hiburan, termasuk janturan Kopi Ebeg Cikendung sebagai hiburan utama. Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pengracik kopi untuk mempromosikan produk mereka dan meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pemalang.

Namun, permasalahan tengkulak yang merugikan para pengracik kopi menjadi catatan penting yang harus segera ditangani. Pemerintah Kabupaten Pemalang diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret untuk membantu para pengracik kopi dan memastikan kesejahteraan para petani kopi di daerah tersebut.( Joko Longkeyang )