Scroll ke Atas
Berita Utama

Pj Bupati Brebes : Pemkab Siap Pasok Bawang Merah Jelang Ramadhan dan Idhul Fitri

84
×

Pj Bupati Brebes : Pemkab Siap Pasok Bawang Merah Jelang Ramadhan dan Idhul Fitri

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional dengan kesiapan produksi lebih dari 15.000 ton bawang merah di bulan Maret 2023. Ketersedian produksi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan nasional bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Pj Buoati Brebes Uriip Sihabudin menjelaskan Luas panen dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes menduduki urutan pertama di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional. Di tahun 2022, luas panennya mencapai 32.573 ha dengan perkiraan produksi sebesar 384.448 ton menjadikan Kabupaten Brebes sebagai sentra nomor satu terbesar di Indonesia, jelas Urup saat menerima kunjungan Menteri Pertanian RI Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo, di Persawahan Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Minggu (5/3/2023). 
Urip juga mengatakan mulai saat ini hingga Ramadhan dan Idul Fitri mendatang Brebes siap menyuplai bawang merah ke Ibukota Jakarta sebanyak 25 sampai 27 ton per hari. Dengan demikian, kestabilan harga pun dapat kita kendalikan. 
Disamping itu, Kabupaten Brebes berencana mengadakan festival bawang merah nasional sebagai sarana edukasi bagi masyarakat bahwa bawang merah merupakan potensi unggulan Kabupaten Brebes dan sebagai sentra nasional bawang merah terbesar di indonesia.
Menurutnya seiring dengan semakin intensifnya budidaya pertanian maka diperlukan efisiensi usaha pertanian yang berpengaruh pada biaya produksi, mengingat faktor inflasi pada skala ekonomi makro yang mengakibatkan beberapa sarana input budidaya pertanian menjadi turut naik (pupuk, pestisida, BBM, upah tenaga kerja). Peran dari pemerintah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi naiknya biaya produksi budidaya pertanian pada sisi on farm adalah dengan melakukan peningkatan infrastruktur pertanian, antara lain pembangunan jalan usaha tani, irigasi air tanah dangkal. 
Urip juga melaporkan kalau Pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani bermanfaat untuk memudahkan mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian. Sebelum adanya pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani, kondisi jalan yang rusak menyebabkan kesulitan mobiltas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil produksi, hal tersebut berkontribusi pada tingginya biaya produksi. Sehingga adanya kegiatan pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani sangat membantu petani dalam hal efisiensi biaya produksi. 
“Sesuai dengan usulan oleh kelompok tani di kabupaten brebes, kami mengajukan program/kegiatan pembangunan jalan usaha tani dan irigasi air tanah dangkal dengan total nilai rp 4,1 milyard, dengan jumlah usulan kegiatan jut sebanyak 36 titik dan irigasi air tanah dangkal sebanyak 5 titik, tersebar pada kecamatan-kecamatan sentra bawang merah,” ungkap Urip.
Sementara Menteri Pertanian mendukung penuh Wagub Jateng yang mengajak petani tidak mudah tergoda untuk menjual lahan. Ia justru mengusulkan agar Wakil Gubernur mendapat penugasan khusus, dalam menangani persoalan alih fungsi lahan yang masif terjadi.
“Saya terima kasih Pak Wagub menyampaikan alih fungsi lahan. Orang banyak mengabaikan ini. Oleh karena itu, Pak Wagub sudah menyampaikan itu, udah luar biasa. Bahkan tadi langsung di pikiran saya, Pak Sekjen kita buat penugasan khusus dengan Keppres, nanti kita usulkan, untuk Wagub menangani hal-hal seperti itu. Itu di bawahnya ada kejaksaan, ada polisi,” ujar Syahrul.
 
Syahrul mengungkapkan Kementan memiliki mitra taktis dan strategis sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi nasional, yakni petani Champion. Petani Champion adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan sumber daya yang ada untuk mendukung upaya pemerintah. Khususnya dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi, seperti komoditas cabai dan bawang merah.
Lanjut Syahrul betapa sulitnya menjaga kesuburan tanah untuk pertanian. Menurutnya, agar lahan bisa terus produktif, perlu kerja keras dan waktu yang tidak sebentar. Ia menilai, risikonya sangat besar apabila alih fungsi lahan yang tidak terkontrol.
“Tidak bolehlah kau kasih pindah seenaknya. Ini padahal sudah lama sekali (diolah), irigasinya dijaga puluhan tahun, kesuburannya, kau kira gampang. Tiba tiba ada orang mau buat pompa bensin kasih jual itu. Tiba tiba saja buat perumahan, industri. Akhirnya anak-anak mau makan apa nanti,” tegasnya.
Terkait panen bawang merah kali ini, Syahrul menyampaikan, jajarannya menjalankan perintah Presiden untuk memastikan stok bahan baku aman. Apalagi, saat ini sudah menjelang Ramadan dan Lebaran.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih saya. Ini atas perintah Bapak Presiden untuk menyiapkan kebutuhan dasar masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Produktivitas bawang kita untuk tahun ini cukup baik. Oleh karena itu untuk hari ini, kita bersama-sama mengirim ke DKI kurang lebih 25 truk,” tuturnya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang menyelenggarakan panen bawang merah dan berhasil meningkatkan produksinya, serta menjadikan neraca perdagangan tahun 2022 surplus Rp 54,46 miliar, tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Jerry jua mengatakan pemerintah dapat memastikan langsung ketersediaan stok pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi Ramadan hingga Idul Fitri tahun 2023 mendatang.(imam)

Baca Juga :  TNI – Polri Bersama BPBD Brebes Bhakti Sosial Bantu Warga Bersihkan Lumpur Yang Terdampak Banjir di Desa Kalierang Bumiayu