Berita Utama

Panglima TNI dan Ketum Dharma Pertiwi Berpartisipasi Dalam Angklung Guinness World of Records

152
×

Panglima TNI dan Ketum Dharma Pertiwi Berpartisipasi Dalam Angklung Guinness World of Records

Sebarkan artikel ini

Advertisement

EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA –  Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono turut hadir juga berpartisipasi dalam menyukseskan pemecahan rekor dunia atau Guinness World of Records (GWR) Angklung, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Kegiatan Pemecahan Rekor Dunia Angklung 2023 ini disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin beserta istri. 

Baca Juga :  Nyambi Judi Togel Online, Penjual Sembako Ditangkap Polisi

Pemecahan Rekor Dunia Angklung diinisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju yang merupakan perhimpunan istri-istri anggota kabinet Indonesia Maju, yang melibatkan 15.110 pemain angklung dari berbagai kalangan. 

Mulai dari anggota OASE KIM, anggota Dharma Pertiwi, anggota IKKT Pragati Wira Anggini, anggota Bhayangkari, murid sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah dinas, perwakilan kementerian/lembaga, hingga para Ibu Dharma Wanita Persatuan dan Tim Penggerak PKK.

Baca Juga :  Cegah Korupsi Kejati Jateng Gelar Penyuluhan Hukum Di Kabupaten Brebes

Kehadiran Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny Vero Yudo Margono melengkapi semangat para peserta terutama dari kelompok TNI yaitu kelompok Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, dan kelompok Ikatan Kesejakteraan Keluarga TNI (IKKT) PWA.

Ini merupakan salah satu side event dalam menyemarakkan HUT ke-78 Republik Indonesia. Belasan ribu pemain angklung itu memainkan dua lagu yakni lagu wajib nasional “Berkibarlah Benderaku” ciptaan Saridjah Niung (Ibu Soed) dan lagu “Wind of Change” milik grup band Scorpions.

Baca Juga :  Nakes Puskesnas Tonjong Sambangi Rumah Warga Dakan PE DBD di Desa Purwodadi

Pergelaran angklung terbesar di dunia ini tidak sekadar upaya pemecahan rekor, namun juga sebagai bentuk nyata pelestarian budaya Indonesia yang sudah mendunia. 

Terlebih angklung telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010 lalu.*