EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Wacana pemekaran Brebes Selatan kembali mengemuka. Anggota DPRD Kabupaten Brebes, Ade Apriyanto, menegaskan pentingnya pemekaran wilayah ini untuk kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara Silaturahmi dan Konsolidasi Masyarakat Brebes Selatan, Minggu (9/11/2025). Acara berlangsung di Aula Balai Desa Purbayasa, Kecamatan Tonjong.
Ade datang secara pribadi untuk menunjukkan dukungannya. Ia menyebut beberapa alasan kuat mengapa Brebes Selatan harus mekar.
“Brebes punya penduduk terbesar di Jawa Tengah. Tapi banyak yang masuk kategori miskin ekstrem,” kata Ade.
Menurutnya, pemekaran bukan kepentingan satu golongan. Ini soal kepentingan bersama yang butuh kekompakan semua pihak.
“Manfaat pemekaran sangat banyak. Kita bisa mengelola daerah sendiri dengan lebih baik,” tambahnya.
Ade mengungkap fakta mengejutkan. Berkas pemekaran ternyata sudah 7 tahun terhenti di pemerintah provinsi.
Ia mendesak agar proses ini segera didorong hingga selesai. Pemekaran dinilai sebagai solusi untuk mempercepat pembangunan dan pelayanan publik.
“Berkas ini perlu segera diparipurnakan. Sudah terlalu lama tertunda,” ujar anggota dewan ini.
Sosialisasi kepada masyarakat juga perlu terus dilakukan. Tujuannya agar warga memahami manfaat pemekaran bagi kehidupan mereka.
Kepala Desa Purbayasa, Syaefudin, mewakili kepala desa se-Kecamatan Tonjong turut menyuarakan dukungan.
Ia menegaskan bahwa tujuan pemekaran adalah kesejahteraan rakyat. Karena itu, ego pribadi harus disingkirkan.
“Yang tua jangan merasa paling tua. Mari kita bersatu,” kata Syaefudin.
Menurutnya, proses pemekaran sudah mencapai 80 persen. Tinggal sedikit lagi untuk mencapai finish.
“Kebersamaan kita harus lebih ditingkatkan. Jika pemekaran terwujud, pelayanan kepada masyarakat akan semakin prima,” tambahnya.
Wito, salah satu pegiat pemekaran, memberikan informasi terbaru. Beberapa waktu lalu, Komite Percepatan Pemekaran Kabupaten Brebes (KP2KB) mendatangi Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Dari kunjungan itu, diketahui bahwa berkas pemekaran masih berada di meja Otda Provinsi Jawa Tengah.
“Kami tahu persis posisi berkas saat ini. Makanya kami terus mendesak agar prosesnya dipercepat,” kata Wito.
Ratini, tokoh pegiat pemekaran lainnya, memberikan pernyataan menarik. Ia menilai kepemimpinan Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma bisa dinilai berhasil jika pemekaran terwujud.
“Ini bisa jadi indikator keberhasilan kepemimpinan Bupati Brebes,” ujar Ratini.
Pernyataan ini menambah tekanan bagi pemerintah daerah dan provinsi untuk segera menyelesaikan proses pemekaran.
Pemekaran Brebes Selatan menjadi harapan besar masyarakat setempat. Dengan wilayah yang lebih kecil, diharapkan pembangunan lebih merata.
Akses pelayanan publik juga akan lebih mudah dijangkau. Mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.
Angka kemiskinan ekstrem yang tinggi diharapkan bisa ditekan melalui pembangunan yang lebih fokus dan terarah.
Para pegiat dan tokoh masyarakat terus bergerak. Mereka mengajak semua pihak untuk mendukung pemekaran demi masa depan yang lebih baik.
Kini bola ada di tangan pemerintah provinsi. Masyarakat menunggu keputusan yang akan menentukan nasib Brebes Selatan.












