Emsatunews.co.id, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berkomitmen kuat untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur penting, khususnya di sektor logistik dan transportasi publik, melalui kemitraan strategis dengan Pemerintah Inggris.
Komitmen ini ditegaskan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, setelah menerima Delegasi Kedutaan Besar Inggris dan tim Techne Praxis International di Semarang. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi Gubernur dengan Duta Besar Inggris yang telah dilakukan pada Oktober lalu.
Prioritas utama kerja sama adalah pembangunan dry port (pelabuhan darat) dan pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT/TOD) di wilayah Semarang dan Kendal. Gubernur Luthfi tertarik menggandeng Inggris karena dianggap sebagai mitra strategis dan netral di tengah isu perang dagang global
Pertemuan ini berlangsung di Semarang pada Jumat, 5 Desember 2025, dan Gubernur Luthfi meminta agar proses tindak lanjut bersama investor segera dipercepat, bahkan bila memungkinkan pertemuan bisa dilakukan esok hari.
Percepatan ini dinilai mendesak karena kebutuhan logistik dan mobilitas di Jateng meningkat tajam. Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Arif Djatmiko, menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 12 juta kontainer di Jateng, namun 5 juta di antaranya masih keluar dari Jateng karena keterbatasan kapasitas.
Di sisi lain, kebutuhan TOD/KBT mendesak di kawasan Kedungsepur (Semarang–Kendal–Weleri) karena tingginya urban sprawl (75% penduduk tinggal di luar kota inti), dominasi kendaraan pribadi (93%), dan peningkatan kepadatan lalu lintas sebesar 8% per tahun.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui program UK PACT yang didukung Pemerintah Inggris. Director of Strategic Planning and Economics Techne Praxis International, Iqbal Maulana Achmad, menjelaskan bahwa kerja sama fokus pada transportasi publik dan integrasi kawasan Semarang–Batang, selaras dengan perkembangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang.
Melalui program ini, Techne Praxis tidak hanya melakukan kajian, tetapi juga memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan kunci (pemerintah pusat, daerah, dan BUMN seperti KAI) untuk mempercepat pengembangan KBT di kawasan Kedungsepur. Harapannya, dengan pengembangan dry port dan sistem kereta api yang terintegrasi (loop), seluruh logistik Jateng dapat tersentral di Semarang dan KIT Batang, sehingga manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan optimal oleh masyarakat.
Fokus pengembangan utama adalah di kawasan Semarang dan Kendal (terutama wilayah Kedungsepur), serta dukungan untuk konektivitas hingga Batang.**( Joko Longkeyang ).












