Berita UtamaDaerahNasional

Refleksi Pendidikan Jawa Tengah 2025, Jateng Gandeng Swasta Fasilitasi Ribuan Siswa Kurang Mampu

Joko Longkeyang
29
×

Refleksi Pendidikan Jawa Tengah 2025, Jateng Gandeng Swasta Fasilitasi Ribuan Siswa Kurang Mampu

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Persoalan daya tampung sekolah negeri yang kerap memicu kekhawatiran orang tua setiap tahun ajaran baru kini menemukan titik terang di Jawa Tengah. Di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi memperluas akses pendidikan melalui kolaborasi strategis dengan sektor swasta.

Melalui Program Sekolah Kemitraan, Pemprov Jateng memastikan tidak ada anak dari keluarga kurang mampu yang kehilangan hak belajarnya. Program ini mengintegrasikan siswa miskin ke sekolah swasta dengan jaminan biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sadimin, menjelaskan bahwa kebijakan ini lahir untuk mengatasi ketimpangan antara jumlah lulusan SMP dengan kapasitas SMA/SMK negeri.”Instruksi Gubernur sangat jelas: negara harus hadir. Kita menggandeng 56 SMA dan 83 SMK swasta untuk menampung siswa dari keluarga tidak mampu tanpa dipungut biaya sepeser pun,” ujar Sadimin dalam refleksi pendidikan akhir tahun, Sabtu (27/12/2025).

Baca Juga :  Investasi Rp5 Triliun Mengalir ke Jateng Lewat CJIBF: Fokus Energi Hijau

Hingga tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 2.390 murid telah diterima melalui jalur kemitraan ini. Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp2,39 miliar dari APBD melalui skema BOS Daerah, dengan rincian bantuan Rp2 juta per siswa setiap tahunnya. Tak berhenti di situ, sebanyak 2.614 siswa tambahan juga akan segera mendapatkan dukungan pembiayaan serupa yang dijadwalkan cair pada Januari 2026.

Baca Juga :  Gandeng Ormas dan Elemen Masyarakat Koramil 06 Kartasura Bagikan Takjil Buka Puasa Kepada Warga Masyarakat

Selain pemerataan akses bagi warga miskin, Jawa Tengah juga mengukir prestasi lewat SMA Negeri Keberbakatan Olahraga. Sekolah ini dirancang khusus bagi atlet muda bertalenta agar tetap bisa mengenyam pendidikan formal tanpa mengorbankan waktu latihan.

Dengan sistem asrama dan kurikulum adaptif, sekolah ini membina 252 murid dari 21 cabang olahraga, seperti atletik, wushu, hingga panjat tebing. Fleksibilitas pembelajaran di bawah Kurikulum Merdeka terbukti efektif; para siswa SMAN Keberbakatan Olahraga sukses menyumbangkan 6 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu bagi Jawa Tengah pada Popnas 2025.

Baca Juga :  Provinsi Jateng Prioritaskan Swasembada Pangan dalam APBD 2026

Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus dirasakan semua lapisan masyarakat. Menurutnya, latar belakang ekonomi tidak boleh menjadi penghalang mimpi anak-anak Jawa Tengah.”Jika akses pendidikan merata, maka kemandirian daerah akan tumbuh. Melalui sekolah kemitraan dan sekolah olahraga, kita sedang merawat potensi sekaligus memberikan harapan baru bagi masa depan generasi muda kita,” tegas Luthfi.

Inovasi ini menjadi simbol kehadiran negara yang transformatif di Jawa Tengah. Pendidikan bukan lagi sekadar angka statistik kelulusan, melainkan ikhtiar nyata untuk membuka pintu kesempatan bagi setiap anak, baik dari ruang kelas maupun dari arena pertandingan.**( Joko Longkeyang  ).