EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Apel bersama TNI, Polri , Pemda , FKUB Ormas dan tokoh masyarakat dalam rangka menjaga kondusifitas wilayah di Kodim 0713 Brebes bertempat di halaman Islamic Center Brebes, Senin (19/09/2022).
Hadir pada pada kesempatan itu Dandim 0713 Brebes Letkol Basuki Tentrem Wakapolres Brebes Kepala OPD serta Tamu undangan lainnya
Apel bersama TNI Polri dan unsur pemerintah daerah dalam rangka memelihara Kondusifitas wilayah tentunya dengan semangat serta kesiapan untuk melakukan tugas.
Bertindak sebagai inspektur upacara dalam apel, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti.Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur wilayah Kabupaten Brebes dalam kondusif.Ini semua kata Idza, berkat peran aktif seluruh elemen masyarakat.
” Kita semua patut bersyukur, situasi dan kondisi di wilayah Kabupaten Brebes sampai dengan saat ini masih dalam keadaan kondusif, kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara dapat berlangsung dengan tertib aman dan lancar,” kata Idza.
” Sehubungan dengan itu atas nama pemerintah Kabupaten Brebes saya menyampaikan kebanggaan kepada seluruh unsur masyarakat lebih dari itu saya menyampaikan banyak terimakasih pada jajaran Kodim dan Polres Brebes juga semua pihak yang berperan aktif dalam menjaga kondusifitas ini, dan selanjutnya marilah kita jaga terus kondisi ini hingga ke depannya,” imbuhnya.
Idza meyakini dengan kebersamaan yang tangguh masalah-masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.
” Apel yang kita gelar hari ini adalah untuk meningkatkan koordinasi berbagai pihak terkait dalam rangka terpeliharanya situasi kondusif di Kabupaten Brebes,” ujarnya.
Mengantisipasi stabilitas di Kabupaten Brebes dan inventarisasi perkembangan permasalahan ideologi, politik sosial budaya pertahanan dan keamanan sebagai langkah upaya deteksi dini dan cegah dini yang menjadi perhatian bersama.
Gangguan yang muncul dari berbagai permasalahan tersebut termasuk ancaman non militer, ancaman ini diyakini lebih berbahaya dibandingkan dengan ancaman militer.Pasalnya, ancaman non militer bisa bersifat multidimensional yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,
seperti halnya aksi terorisme maupun radikalisme serta penyebaran isu yang belum tentu kebenarannya.
Lebih lanjut Idza mengatakan, semua warga harus selalu menjaga kekompakan dalam masyarakat mulai tingkat terendah dalam masyarakat desa hingga tingkat Kabupaten, termasuk menciptakan kesadaran dan solidaritas dalam kehidupan beragama. Perbedaan agama jangan dijadikan masalah yang akan berujung pada perpecahan.
“Jadikan itu sebagai wujud keragaman bermasyarakat yang harus saling dihormati dan dijaga keutuhannya,” pungkas Idza Priyanti.(Bambang Sugiarto)