EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Tidak dipungkiri, Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk terbanyak se Jawa Tengah. Dalam catatan Sensus Penduduk 2020, penduduk Kabupaten Brebes mencapai 1,97 juta jiwa. Maka harus dikendalikan, agar tidak terjadi ledakan penduduk yang bisa menimbulkan permasaalan di kemudian hari.
Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti menaruh harapan besar kepada Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dr. (hc) Dr. Hasto Wardoyo untuk ikut berperan dalam hal kependudukan dan KB di Kabupaten Brebes.
Demikian disampaikan bupati saat sosialisasi, advokasi KIE program bangga kencana dan vaksinasi covid-19, di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes Jumat (25/2).
Kata Idza, laju pertumbuhan penduduk memang harus dikendalikan. Salah satunya dengan melaksanakan program bangga kencana yang menjadi catatan penting dalam intervensi yang dilakukan BKKBN dan perangkat daerah pengelola program KB di daerah. Program ini sangat apik karena dibentuk untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk yang ada.
“Program bangga kencana merupakan program yang berfokus dan menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan. Bukan hanya bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, namun lebih jauh lagi, diproyeksikan mampu mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai rencana berkeluarga, mempunyai anak, mempunyai pendidikan sehingga terbentuk keluarga-keluarga yang berkualitas,” papar Idza.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu didukung berbagai kegiatan prioritas, antara lain kegiatan-kegiatan dalam upaya mengendalikan angka kelahiran, meningkatkan angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mcpr), menurunkan tingkat kebutuhan ber-kb yang tidak terpenuhi (unmetneed), serta upaya perwujudan penduduk tumbuh seimbang (pts) dan menghasilkan bonus demografi, serta upaya pengendalian penduduk untuk berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas dan berdaya saing.
Terbitnya peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, di mana bkkbn menjadi ketua pelaksana, tentu membawa dampak pada perlunya koordinasi serta konvergensi program di lapangan. Kebaruan program penurunan stunting yang diusung bkkbn menitikberatkan pada fasilitasi terlaksananya berbagai program pembangunan bagi keluarga sasaran percepatan penurunan stunting.
Program bangga kencana sangat relevan dengan kondisi masyarakat kabupaten brebes yang memiliki jumlah penduduk terbesar di jawa tengah yakni mecapai lebih dari 1,9 juta jiwa. Tentunya butuh kerja keras semua pihak dalam mengatasi dan mengendalikan pertumbuhan pendudukan. Terutama dalam neghadapi tantangan sekarang yaitu bagaimana untuk membangun keluarga melalui pelayanan kontrasepsi maupun KB bagi masyarakat juga stunting. Terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini, ada kekhawatiran terhadap penurunan jumlah peserta KB yang berpotensi meningkatnya laju pertumbuhan juga peningkatan angka stunting.
Kepala BKKBN pusat dr (hc) dr Hasto Wardoyo spog (k) menargetkan percepatan vaksinasi 2 ribu warga di dua desa di Kabupaten Brebes hingga akhir Februari 2022 ini. Dua desa tersebut yakni Desa Bulakelor Kecamatan Ketanggungan dan Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Vaksin tersebut ditargetkan diberikan kepada baik untuk warga yang baru menerima dosis pertama, dosis kedua, maupun booster.
BKKBN, kata Hasto, mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi menghabiskan 18 juta vaksin. Secara nasional di bulan Februari ini BKKBN berusaha keras untuk ke seluruh titik-titik di Indonesia bisa mencapai 4 juta seperti tahun lalu.
Hasto juga menyarankan kepada kaum Adam di Kabupaten Brebes untuk mengikuti program KB. Kontrasepsi untuk pria, kata Hasto, sudah tersedia banyak dan sangat jarang digunakan. Untuk itu, warga Brebes harus menjadi pelopor dalam penggunaan kontrasepsi pria. (Angga Ario/Bambang S)