Scroll ke Atas
Berita Utama

Cara Memilih Lembaga Donasi yang Terpercaya

198
×

Cara Memilih Lembaga Donasi yang Terpercaya

Sebarkan artikel ini
Gambar ilustrasi

Di era digital seperti saat ini, urusan berdonasi semakin mudah karena bisa via online. Ada banyak lembaga ZIS (zakat, infaq, sedekah) di Indonesia yang sangat gencar mempromosikan di media sosial. Anda akan memilih lembaga donasi yang mana?
Di satu sisi, sedekah online sangat praktis karena Anda bisa langsung mentransfernya, baik melalui mesin ATM, mobile banking, atau internet banking. Namun ada kelemahannya karena bisa saja ada lembaga donasi abal-abal. 
Sebagian lembaga memanfaatkan cerita sedih untuk menarik simpati masyarakat. Dana tersebut tidak disalurkan semua ke pihak yang membutuhkan. Hal itulah yang seharusnya diantisipasi masyarakat, yaitu lembaga donasi yang tidak amanah.
Wajib Selektif, Inilah Tips Memilih Lembaga Donasi yang Aman
Bagaimana cara bersedekah via lembaga donasi yang terpercaya bahwa uangnya benar-benar disampaikan kepada mereka yang berhak? Jangan pusing dulu, ini beberapa tips yang wajib Anda terapkan agar bisa berdonasi tanpa khawatir.
1. Memiliki Kejelasan Identitas dan Legalitas
Sebuah yayasan sosial yang valid harus memiliki legalitas yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial dan juga identitas yang jelas. Nomor lembaganya harus terdaftar dengan jelas. Jika Anda ingin memilih lembaga donasi, maka periksalah legalitas dan izin PUB (pengambilan uang atau barang).
Legalitas sebuah lembaga donasi harus diperiksa karena urusannya menghimpun banyak uang masyarakat. Tidak seharusnya ada oknum lembaga yang memanfaatkan untuk tujuan pribadi. 
Untuk memeriksa identitas yayasan tersebut, maka tinggal lihat di internet. Anda juga bisa memastikannya langsung dengan menelepon ke Kementerian Sosial, sebagai lembaga negara yang mengatur yayasan-yayasan penghimpun donasi di Indonesia.
Cara lain untuk mengecek identitas lembaga donasi adalah dengan meneleponnya. Sebuah yayasan yang legal akan memiliki nomor telepon rumah, yang menandakan bahwa ia memiliki kantor asli. Jika hanya punya nomor HP maka akan meragukan dan jangan memilihnya sebagai perantara untuk menyalurkan sedekah dan infaq.
2. Punya Riwayat Akuntabilitas dan Transparansi yang Baik
Apakah lembaga donasi yang Anda pilih sudah punya transparansi penggunaan dana? Biasanya setelah selesai sebuah proyek donasi, misalnya untuk perbaikan atap masjid, pembangunan fasilitas umum di kawasan pelosok ada laporannya. 
Mulai dari total uang yang diterima dari para donatur, dananya dibelikan apa saja, dan durasi pengerjaan semua dilaporkan. Setiap donatur wajib diberi laporan seperti ini dan menandakan bahwa lembaga itu sangat valid.
Akuntabilitas lembaga donasi juga harus diperiksa dengan detail dan biasanya yayasan tersebut membagikan kertas atau file berisi laporan bulanan dan tahunan. Laporannya biasanya disematkan dalam majalah internal mereka, yang diberikan gratis kepada semua donatur tetap. Tujuannya untuk menjaga kepercayaan dan memastikan bahwa lembaga tersebut benar-benar mengurus uang penyumbang dan diberikan kepada mereka yang berhak.
3. Memiliki Bisnis Sampingan Sebagai Sumber Gaji Karyawan 
Memilih lembaga donasi harus super teliti karena dana yang dihimpun dari masyarakat sangat banyak, bahkan bisa miliaran rupiah. Dari uang yang sebanyak itu, apakah boleh disalurkan sebagian untuk gaji para karyawan? Secara hukum syariat, maka boleh diambil 12,5% dari uang yang terkumpul untuk para amil zakat.
Masalahnya, lembaga donasi belum tentu berstatus murni sebagai amil zakat, karena mereka juga menghimpun sedekah, infaq, dan lain-lain. Jadi, pilihlah lembaga yang sejak awal menyatakan bahwa gaji karyawannya tidak mengambil dari dana sumbangan masyarakat. 
Tapi, yayasan tersebut memiliki bisnis sampingan, misalnya jasa catering aqiqah. Setelah itu, hasilnya baru diberikan untuk gaji para karyawan.
4. Mengecek Langsung pada Pelaksanaan Program Lembaga yang Paling Dekat
Apakah Anda melihat sumbangan berupa program pemberdayaan masyarakat setempat atau pembangunan fasilitas umum di berbagai daerah? Jika ingin mengecek apakah lembaga donasi tersebut valid, maka periksa saja ke wilayah yang menjadi sasaran yayasan tersebut.
Dengan melihat langsung, maka Anda makin yakin dan tiap bulan mentransfer minimal 2,5% dari gaji, untuk sedekah pribadi. Beberapa wilayah yang menjadi sasaran dari lembaga donasi misalnya daerah yang habis terkena bencana, seperti di kawasan sekitar Gunung Semeru (Lumajang, Kediri, Blitar, dan sekitarnya). 
Jika Anda sempat mengunjunginya, maka akan yakin bahwa lembaga donasi menghimpun uang masyarakat untuk menyediakan sembako, makanan, dan keperluan lain bagi para pengungsi. Pengecekan sangat penting untuk meyakinkan bahwa yayasan sosial itu sangat amanah dan tidak menggelapkan uang masyarakat.
5. Memakai Cara Fundraising yang Etis dan Bermoral
Memilih sebuah lembaga donasi juga harus mengutamakan etika. Jangan sampai para karyawan yayasan tersebut menghimpun dana dengan memaksa, banyak mengirimkan pesan spam, baik via DM di media sosial, WA, atau email. Tidak seharusnya mereka menjadi seperti peminta-minta yang jika tidak diberi uang akan marah.
Cara fundraising harus sesuai dengan etika dan tidak melanggar moral masyarakat. Anda pasti jengah ketika dipaksa untuk bersedekah. Sebuah lembaga donasi yang baik tidak akan mengutus para karyawannya untuk meminta-minta, bahkan setengah mengancam.
Bersedekah memang baik dan akan membuat hati tenang, serta tidak akan kekurangan dalam hal materi. Jika Anda ingin menyumbang ke lembaga donasi tentu tidak boleh sembarangan transfer, karena harus melihat apakah lembaganya valid atau abal-abal. Pilih yayasan yang menjunjung etika dan tidak memaksa orang untuk menyumbang, dan sudah memiliki izin resmi dari Kementerian Sosial.
Sudahkah Anda menyumbangkan minimal 1/40 gaji bulan ini ke lembaga donasi? Jika tidak ada yayasan sosial di dekat pemukiman atau kantor, maka saat ini sangat praktis karena bisa berderma lewat Blibli. 
Dengan membuka aplikasi atau situsnya maka tinggal klik tulisan ‘galang dana’ alias fundraising, lalu menyumbangkan uang ke sana. Cara ini bisa membuat Anda bersedekah secepat kilat dan tak perlu khawatir karena Blibli yang menyalurkannya, dengan berafiliasi ke beberapa yayasan sosial.*

Baca Juga :  Tiga Calon Dirut Perumda Bank Brebes Kembali Dilakukan Wawancara Oleh Pj. Bupati Brebes