EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Mesin pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar, karya siswa-siswi teknik mesin SMK Satyapraja 2 Petarukan bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) secara resmi dilaunching.
Plh Bupati Pemalang, Mansur Hidayat melalui Kepala DLH, Raharjo mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang, dirinya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas inisiatif yang diambil oleh segenap jajaran yayasan pendidikan SMK Satyapraja Pemalang. Utamanya civitas akademika SMK Satyapraja 2 Petarukan, yang telah berinovasi dalam menciptakan mesin pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar.
“Keberadaan inovasi ini tentu menjadi kebahagiaan kita semua, baik pihak yayasan maupun warga masyarakat Kabupaten Pemalang,” terangnya.
Menurutnya, hal itu karena melalui SMK Satyapraja 2 Petarukan, Kabupaten Pemalang mampu menciptakan sebuah alat mesin yang sangat berguna dalam membantu mengurangi jumlah sampah plastik sekaligus memberikan alternatif bahan bakar bagi masyarakat.
“Perlu saya sampaikan bahwa timbulan sampah di Kabupaten Pemalang 1 hari itu 250 ton. Itu timbulan sampah di seluruh Kabupaten Pemalang. Hanya terangkut sekitar 70 persen. Itu saja sudah masuk di TPA dan sekarang TPA sudah over load. Sehingga kami merencanakan membuat TPA alternatif di daerah timur sebagai pembuangan sampah yang kita lakukan di wilayah timur nantinya,” ungkap Raharjo.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya teknologi yang dapat merubah sampah plastik menjadi bahan bakar, mudah-mudahan kedaulatan sumbernya dari SMK Satyapraja 2 Petarukan.
Dia mengatakan pada dasarnya pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan inovatif semacam ini. Untuk itu dirinya sangat berharap SMK Satyapraja 2 Petarukan mampu secara konsisten dan berkelanjutan menciptakan inovasi-inovasi baru yang sangat berguna bagi warga masyarakat dalam mempermudah pekerjaan.
“Saya pun berharap unit-unit dan di pendidikan lain di Kabupaten Pemalang dapat mengikuti langkah SMK Satyapraja 2 Petarukan dalam menciptakan terobosan yang mampu mempermudah aktifitas produktivitas masyarakat,” pesannya.
Lebih jauh dari itu, lanjut dia, semoga hasil inovasi ini nantinya bisa menjadi solusi serta dampak signifikan dalam mengatasi dan mengurai jumlah sampah plastik di Kabupaten Pemalang.
“Selain grand launching mesin pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar, hari ini kita juga sekaligus meresmikan Teaching Factory (TEFA) milik jurusan teknik mesin SMK Satyapraja 2 Petarukan,” jelasnya.
Dijelaskan bahwa Teaching Factory (TEFA) ini adalah sarana prasarana belajar siswa SMK untuk mempraktekkan keahlian serta keterampilannya dibidang mesin yang telah dipelajari selama proses kegiatan belajar di kelas.
Harapannya dengan dukungan sarana dan prasarana TEFA ini maka kemampuan dan keterampilan siswa dapat semakin berkembang. Sehingga siswa lebih dapat mudah beradaptasi ketika sudah masuk dalam dunia kerja.