EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Bantuan logistik bagi korban bencana alam (Bencal) tanah bergerak di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes saat ini sudah mulai berangsur tiba dan diterima serta langsung disalurkan kepada para korban.Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Cinanas Hensika Sindi Setiawan di ruang kerjanya, Senin (17/10/2022).
Sindi mengatakan jumlah korban dampak Bencal tanah gerak sampai saat ini bertambah akibat bencal susulan yang semula ada 4 rumah menjadi 49 rumah diantaranya, 16 rumah rusak parah dan 33 rumah mengalami
rusak ringan.
Sindi menjelaskan kondisi Bencal susulan selain menimpa rumah warga juga mengakibatkan akses jalan di beberapa titik kondisi kerusakannya kian bertambah parah sehingga mengancam terputusnya akses jalan Poros Dukuh Weringin ke Dukuh Kalijambe yang menuju ke Kabupaten Cilacap sekitar sepanjang 31 meter yang berlokasi di Dukuh Weringin RT. 04/ 06, Longsornya Jalan poros Dukuh Tambakan – Dukuh Karang poh seepanjang 30 meter berlokasi di Dukuh Tambakan RT. 07 /10.
” Akibat dampak bencal tersebut didesa Cinanas mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1 Milyar rupiah lebih,” kata Sindi.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan ligistik untuk meringan beban para korban uang terdampak bencal di desanya.
“Kami selaku Kades menyampaikan terima kasih dan mengucapkhan alhamdulillah bantuan logistik maupun berbagai kepedulian bagi para korban telah berangsur berdatangan di Posko Bencana diantaranya dari anggota FPDI Perjuangan, DPR RI, Anggota FPDI perjuangan DPRD Brebes, Partai Garindra, Dinsos Kabupaten Brebes, Calon anggota FPDIP DRPD Brebes, Komunitas Pemuda Karang Gempol Bantarkawung dan yang lainnya,” ujarnya.
Sementara untuk penanganan sementara pada lokasi rumah terdampak dan tanah longsor telah diadakan kerja bakti oleh tim relawan BPBD Brebes, dinas terkait bersama warga masyarakat setempat untuk bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang roboh dan tanah sisa longsoran dengan peralatan seadanya dan pembuatan tenda pengungsian untuk warga yang rumahnya tidak layak huni lagi karena rusak berat dan khawatir akan mengancam keselamatan jiwanya – (imam)