EMSATUNEWS.CO.ID, PEKALONGAN – Jalur yang melintasi wilayah pegunungan di Kabupaten Pekalongan rawan longsor dan pohon tumbang saat musim hujan. Pasalnya, kanan-kiri jalan banyak tebing dan melintasi area hutan atau perkebunan negara. Salah satunya wilayah Kec. Petungkriyono merupakan daerah yang memiliki intensitas curah hujan yang tinggi yang bisa berpotensi terjadi tanah longsor.
Bhabinkamtibmas Polsek Petungkriyono Briptu Erlin Harsono, bersama dengan Adi Dwitanto (Mantri Perhutani), telah melaksanakan giat pemetaan titik rawan longsor termasuk pohon tumbang dan rawan kecelakaan, Senin (24/10).
Kapolsek Petungkriyono Iptu Felix Prasetyawan, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa titik rawan longsor dan pohon tumbang diantaranya tapal batas alas Kroyakan Mesoyi Kec. Talun dengan Kec. Petungkriyono, bawah kali Sokokembang Dukuh Sokokembang Desa Kayupuring, jembatan Mugas II Dukuh Sokokembang Desa Kayupuring, jembatan Tinalum Dukuh Tinalum Desa Kayupuring, ruas jalan atas Gereja Kasimpar Desa Kasimpar serta jalur depan OW. Welo Asri Desa Kayupuring.
“Sementara itu untuk titik rawan Kecelakaan meliputi tanjakan, turunan dan tikungan tajam Dukuh Sokokembang Desa Kayupuring, tanjakan, turunan dan tikungan tajam jalur OW. Alas Petung s/d OW. Welo Asri Desa Kayupuring dan ruas jalur Dukuh Tembelan Desa Kasimpar,” tambah Kapolsek.
Dalam kesempatan tersebut, Bhabinkamtibmas telah memasang papan peringatan dan Police Line pada titik rawan longsor dan rawan kecelakaan.
“Papan peringatan dan police line telah dipasang pada daerah rawan longsor dan rawan laka,” ujar Iptu Felix.
Lebih lanjut, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat yang melalui jalur tersebut untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana alam. (*)
Editor: Eva A