M. Mahfu Djunaidi Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang. |
EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mulia dalam rangkaian HUT nya yang ke 30 menanam pohon di lokasi sumber mata air moga pada Senin (6/02/2023 ).
Penanaman pohon dengan tema gerakan penghijauan, “Menghijaukan Kembali Hutan
Lindung Dengan 1000 Batang Pohon “, mendapat Suport anggota Komisi C yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.
M. Mahbub Djunaidi anggota Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang ketika diwawancarai dalam sela-sela kegiatan tersebut mengatakan Komisi C mensuport Perumda Air Minum Tirta Mulia dalam kegiatan menanam 1000 pohon dalam rangka memperingati Ulang Tahun yang ke ( 30 ) tiga puluh ini semoga semakin bermanfaat untuk masyarakat secara profil sosial dan profit orientit nya bisa semakin besar karena masyarakat Kabupaten Pemalang banyak yang membutuhkan air bersih sehingga keuntungan semakin besar.
“Ini sangat berguna sekali, karena dengan penanaman pohon ini membuktikan pdam mempunyai konsep dalam menjaga lingkungan di Kabupaten Pemalang sehingga kami berharap generasi yang akan datang bisa menikmati karena dengan penanaman pohon ini berguna sekali untuk menyerap air, dan barangkali lokasi ini kurang terawat setidaknya PDAM sudah memulai merawat kembali dengan penanaman pohon ini,” ungkapnya.
Tentang sumber mata air yang melimpah ruah di lokasi penanaman pohon tersebut Mahfud juga menanggapinya. “Melihat air yang tumpah ruah paling tidak harus ada managerial yang bagus sehingga di Kabupaten Pemalang dan seluruh elemen masyarakat yang ada bisa menikmati sumber daya alam air yang ada seperti ini,” imbuhnya.
“Selamat Perumda Air Tirta Mulia di HUT Ke 30, sukses selalu dan utamakan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pemalang,” pungkas M. Mahbub Djunaidi.
Sementara itu Mahmud Kades Kali Salak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan hal yang sama. “Secara pribadi dan masyarakat selagi lingkungan kami tidak ada dampak kami tidak ada masalah, karena kami tahu betul karena daerah di Kecamatan Pulosari tidak ada air karena saya sering ke sana sehingga secara kemanusiaan saya mendukung, dan pembangunan tinggal finishing ada empat titik dan itu ada perhutani namun masuk wilayah kali salak dan di situ air sangat melimpah,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Budi Hartanto penggiat linkungan save Gunung Slamet. “Sudah kami sampaikan bersama teman-teman ada dua poin yang harus di penuhi yang pertama adalah analisa dampak lingkungan (amdal) dan yang kedua sudah kami sampaikan ada enam desa di sekitar lokasi tersebut yang juga mengalami kekurangan air oleh karena ini bentuknya kerja sama ya ada MOU sehingga harapannya sama mendapatkan air diwaktu musim kemarau dan ini akan jadi ironis jika tidak dilakukan karena desa yang berdampingan tidak ada air,” pungkasnya. (Joko Longkeyang)