Scroll ke Atas
Berita UtamaNasional

Kampanye Via Media Sosial Dianggap Baik dan Efisien

1286
×

Kampanye Via Media Sosial Dianggap Baik dan Efisien

Sebarkan artikel ini

Husni juga memberikan contoh narasi negatif dalam konteks menyudutkan lawan dengan identitas khusus, narasi untuk mengajak menjadi pesimis, lawan politik dan musuh bukan kompetitor, dan bangsa kita sedang terancam hancur bila kita kalah.

“Sedangkan contoh narasi positif dengan inklusif merangkul, karakternya kita bersama mereka, optimistik, pertemanan, dan bersama kita bisa,” tambahnya.

Baca Juga :  Operasi Keselamatan Candi 2022, Satlantas Polres Brebes Edukasi Tertib Berlalulintas Kepada Pengguna Jalan

Direktur PPPI, Ahmad Khoirul Umam dalam paparannya menyatakan bahwa hoax, hate speech, dan lain sebagainya dijadikan sebagai produk yang di orkestrasi oleh kekuatan tertentu yaitu kekuatan bisnis.

“Tetapi tak hanya kekuatan bisnis, ada kekuatan lain seperti pada sosial media TikTok. Basis dari data TikTok tersebar dengan menetapkan algoritma dan melakukan publikasi dengan sebebas-bebasnya. Tak hanya melalui Tiktok, manipulasi opini publik dapat dilakukan melalui berbagai platform media sosial lainnya. Maka dari itu harus tetap melakukan filter terhadap berbagai pemberitaan mengenai disinformasi yang ada mengenai pemilu kedepannya,” katanya.*