EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Pemerintah Desa (Pemdes) Pruwatan menggelar rapat reorganisasi kepengurusan Dharma Tirta untuk Periode 2023-2028. Setelah sebelumnya Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) mengundurkan diri dari jabatanya. Bertempat di Aula gedung balai desa setempat. Kamis, 16 November 2023.
Memasuki musim tanam I musim hujan akhir tahun 2023, sedikitnya ada 160 Ha persawahan di Desa Pruwatan masih mengalami kekeringan.
Penyebab kesulitan air untuk mengolah pertanian juga akibat Bendung Jembat Kali Pemali (PSDA Propinsi Jateng) yang jebol terkena banjir pada tahun 2021.
Sebelumya Abdul Gofur sebagai kordinator P3A merasa lelah, pasalnya bendungan Jembat tak kunjung dibangun, hingga akhirnya ia memilih mengundurkan diri, dari ketua P3A sebelum masa kerjanya berakhir.
Hingga saat ini saluran irigasi menuju Penanjung Pruwatan Genteng menjadi kering, ratusan hektar sawah tidak bisa terairi.
Masyarakat petani telah berupaya dengan membuat bendungan dari bambu di Sungai Pemali, namun setiap kali hujan besar bendungan tersebut hanyut terbawa air.
Dengan adanya pengunduran tersebut Kepala Desa (Kades) Pruwatan, Rasman SH mengadakan rapat dengan mengundang sekira 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (POKTAN) untuk membentuk pengurus P3A baru sekaligus merencanakan pembuatan bendungan tradisional sementara.
Rasman menyampaikan bahwa, berbeda dengan periode sebelumnya dimana pengurus P3A atau biasa dikenal dengan istilah ulu-ulu yang ditunjuk langsung oleh Kepala Desa.
“Dahulu Ulu-Ulu cukup ditunjuk oleh kepala desa, namun belakangan ini harus melalui pemilihansecara demokratis,” ungkap Rasman.
Kegiatan musyawarah pemilihan Ketua P3A berjalan lancar, terpilih H Alimakmuri sebagai ketua, seketaris Sobirin dan Tenaga teknis yaitu Kunarto.
Kades berharap dengan adanya kepengurusan Ketua P3A yang baru, pengairan irigasi untuk pertanian khususnya di Desa Pruwatan menjadi lebih lancar. Sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian terutama padi yang memang menjadi komoditas utama Desa Pruwatan.
“Dengan terbentuknya kepengurusan baru semoga kedepan dapat memaksimalkan pertanian Desa Pruwatan, terkhusus pertanian padi yang merupakan sektor komoditas utama desa,” pungkasnya.
Sementara itu H Ali Makmuri pengurus P3A yang baru mengatakan akan segera melakukan kerja keras dengan membuat bendung sementara secara tradisional dari bambu, guna memenuhi kebutuhan air bagi para petani.
“Saya memohon dukungan dari seluruh warga tani untuk bersana-sama membangun sementara bendungan tradisional. Sekaligus kepada pemerintah ingin menyampaikan aspirasi masyarakat petani Pruwatan terkhusus kepada PSDA Propinsi Jateng agar segera membangun kembali bendungan Jembat,” harap Ali.
Ali menambahkan, untuk area sawah Desa Pruwatan sendiri memang sudah mengalami kesulitan air sejak lama. untuk irigasi kering, sehingga para petani mengalami keterlambatan waktu tanam. (Dun/Yayan).