Scroll ke Atas
Berita UtamaBudayaPemalangWisata

KIRAB WEDUS KENDIT: Tradisi Ruwatan Bumi Desa Jojogan Menghidupkan Warisan Budaya

2462
×

KIRAB WEDUS KENDIT: Tradisi Ruwatan Bumi Desa Jojogan Menghidupkan Warisan Budaya

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Desa Jojogan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, akan menggelar tradisi budaya paling dinanti masyarakat tahun ini( tahun 2024 ). Dengan semangat gotong royong akan limpahan rezeki dari Allah SWT , masyarakat Desa Jojogan bersiap menggelar Ruwatan Bumi 2024, sebuah perayaan yang juga dikenal sebagai Sedekah Bumi. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini tema yang diangkat adalah “KIRAB WEDUS KENDIT”, sebuah simbolisasi dari rasa syukur terhadap alam dan warisan leluhur.

Menurut Irman Faozi, Kepala Desa Jojogan, untuk suksenya acara tersebut, persiapan telah dimulai jauh-jauh hari untuk memastikan bahwa acara ini akan berlangsung dengan lancar dan penuh makna. “Ini bukan hanya tentang tradisi, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai orang Jawa, dapat melestarikan dan menghormati warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kepada kita,” ujar Irman.

Baca Juga :  Babinsa Nogosari Latih Ketarunaan SMK I Nogosari

Acara akan dimulai pada Kamis malam Jum’at, 30 Mei 2024, dengan Ziarah Makam Leluhur, sebuah prosesi yang mendalam dan penuh hormat terhadap para pendiri desa. Dan pada Jum’at pagi 31 Mei akan dilakukan Kirab Wedus Kendit, akan diarak melalui jalan desa dalam sebuah parade yang meriah dan penuh warna menuju ke Kemantren dilanjutkan dengan pemotongan sebagai simbol dari Tolak Bala, Pengorbanan dan Kesuburan.

Masih kata Kades Jojogan, Jumat, 31 Mei 2024, selanjutnya akan disuguhkan Pentas Seni Lengger yang menampilkan Lengger Asli Banyumas, tarian tradisional yang memikat dan penuh gairah, dan semangat. Tarian Lengger ini tidak hanya menampilkan keindahan seni tari tetapi juga kekuatan dan keanggunan budaya Jawa.

Setelah Sholat Jum’at, akan dilanjutkan dengan Kirab Gunungan hasil Bumi, di mana gunungan hasil bumi dari masyarakat akan diarak menuju Balai Desa Jojogan. Diiringi kidung Jawa, kirab ini akan menjadi simbol dari kemakmuran dan keberkahan. Puncak acara adalah Grebeg Gunungan, di mana masyarakat akan bersama-sama merayakan hasil bumi yang telah diberikan dengan penuh syukur dengan cara memperebutkan hasil bumi tersebut.

Baca Juga :  Parit Bukti Sejarah Almarhum Alex Siluk.

Dalam wawancaranya Selasa ( 28/05/2024 ) Kepala Desa Jojogan mengatakan mengundang semua warga untuk menjadi bagian dari perayaan ini, untuk bersama-sama merayakan Ruwat Bumi Jojogan Tahun 2024 sebagai rasa syukur atas diberikannya kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang telah menjadi bagian dari identitas Desa Jojogan. “KIRAB WEDUS KENDIT bukan hanya acara kami, tetapi juga milik semua orang yang menghargai dan mencintai budaya orang Jawa,” tutup Irman Faozi.( Joko Longkeyang )