Scroll ke Atas
Wisata

Festival Weh-Wehan 2024 Di Kaliwungu

17
×

Festival Weh-Wehan 2024 Di Kaliwungu

Sebarkan artikel ini
Tradisi Weh-Wehan sebuah tradisi saling bertukar makanan di masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

Emsatunews.co.id, Kendal – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menggelar Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Festival Weh-Wehan Tahun 2024, Minggu (15/9/2024), di Ruang Terbuka Hijau Alun-Alun Kaliwungu.

Kepala Disporapar Kabupaten Kendal, Ircham Chalid, mengutarakan bahwa event Jambore Pokdarwis Festival Weh-Wehan Tahun 2024 terlaksana atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kendal dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Kendal, dan masyarakat di Kecamatan Kaliwungu.

“Tujuan dari event ini adalah untuk mempererat kerjasama antar lembaga kepariwisataan yang ada di Kabupaten Kendal dengan jejaring Comunity Base Tourism, dan kolaborasi Pentahelix untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah dari sektor pariwisata”, terang Ircham.

Baca Juga :  KIRAB WEDUS KENDIT: Tradisi Ruwatan Bumi Desa Jojogan Menghidupkan Warisan Budaya

Sekilas tentang tradisi Weh-Wehan

Tradisi Weh-Wehan (Berasal dari kata Aweh atau memberi) adalah sebuah tradisi saling memberi dan bertukar makanan yang ada di masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Tradisi Weh-Wehan digelar dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 12 Rabbi’ul Awal atau tanggal 11 Rabbi’ul Awal selepas waktu Ashar.

Baca Juga :  Kabupaten Kendal Telah Memiliki Rumah Sehat Baznas Sebagai Klinik Pratama Rawat Inap

Menurut penanggalan Hijriyah yang berdasarkan peredaran bulan, pergantian hari itu terjadi selepas waktu Ashar, bukan pada lepas tengah malam seperti penanggalan yang berdasarkan peredaran matahari.

Para sesepuh dan tokoh masyarakat Kaliwungu menerangkan bahwa tradisi Weh-Wehan telah ada sejak abad 15 yakni sejak masuknya Islam di Kaliwungu.
Konon ceritanya, tradisi Weh-Wehan dipelopori oleh salah satu ulama utusan dari Kerajaan Mataram yang dikenal dengan nama Kyai Guru dan telah dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.