Berita UtamaDaerahNasionalPekalongan

Rizal Bawazier Anggota DPR RI Dapil X, Bangkitkan Industri Tekstil Pekalongan 2025 Solusi Konkret dari Pemerintah Ditunggu

381
×

Rizal Bawazier Anggota DPR RI Dapil X, Bangkitkan Industri Tekstil Pekalongan 2025 Solusi Konkret dari Pemerintah Ditunggu

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pekalongan – Pekalongan, kota yang telah lama dikenal sebagai sentra industri tekstil di Indonesia, kini menghadapi tantangan besar di tengah persaingan global. Pada tahun 2025, harapan besar digantungkan pada kebangkitan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), termasuk kain sarung, kain batik, dan tekstil tenun yang menjadi ikon budaya bangsa.

Keluhan demi keluhan terus datang dari para pelaku industri tekstil di Pekalongan. Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah dampak kebijakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permerindag) Nomor 8 Tahun 2024, yang melonggarkan aturan impor produk tekstil. Kebijakan ini dianggap memperburuk situasi, terutama bagi industri kecil dan menengah yang sudah berjuang keras untuk bertahan di tengah gempuran produk impor.

Advertisement

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil X Jawa Tengah, Rizal Bawazier dari F- PKS menyatakan keprihatinannya atas situasi ini dan berkomitmen untuk mencari solusi konkret. “Saya telah menerima banyak keluhan dari para pengusaha tekstil di Pekalongan. Masalah ini akan segera saya bicarakan dengan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Perdagangan, yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR,” ungkapnya.

Menurutnya, perlindungan terhadap industri tekstil lokal harus menjadi prioritas utama. Pekalongan, yang dikenal sebagai kota tekstil, tidak boleh kehilangan jati dirinya akibat derasnya persaingan dengan produk impor.

“Kita harus memastikan bahwa pabrik-pabrik tekstil dan para pengusaha kecil dan menengah di Pekalongan dapat terus beroperasi. Pemerintah harus segera mencari solusi nyata, apakah itu berupa pembatasan atau bahkan larangan impor untuk produk tekstil tertentu,” tambahnya.

Harapan besar juga disematkan kepada para pelaku industri tekstil di Pekalongan agar tetap optimis menghadapi tantangan ini. Di sisi lain, pemerintah dituntut untuk bergerak cepat dan memberikan kebijakan yang mendukung kebangkitan industri lokal.

Dengan kebijakan yang tepat, tahun 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan industri tekstil Pekalongan. Proteksi terhadap produk tekstil dalam negeri bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menjaga warisan budaya bangsa yang tak ternilai harganya.( Joko Longkeyang).

Konten Promosi
Iklan Banner