EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Bencana alam (Bancal) tanah bergerak akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Brebes Selatan tepatnya di wilayah Desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan, Brebes berdampak pada jalan yang amblas serta acam rumah warga. Sabtu, 12 April 2025.
Pergerakan tanah sudah terjadi sejak lama, namun sampai saat ini jalan yang amblas dan rumah yang akan roboh belum ada tindakan dari pihak pemerintah.
Rumah warga bernama Sekhun yang nyaris roboh bertempat di RT 08/05 Desa Kedongeleng.
Jalan yang amblas merupakan akses masyarakat yang menghubungkan dua Kabupaten yakni Brebes dengan Banyumas.
Curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut semakin memperparah jalan yang tadinya amblas yang disertai dengan adanya pergerakan tanah.
“Jalan penghubung antara kabupaten ini amblas dengan kedalaman satu sampe satu setengah meter, serta berdampak ke dua rumah warga yang mengalami reatakan dinding rumah warga,” jelas Imam anggota YBI Brebes saat mengkonfirmasi salah satu warga di desa tersebut.
Lebih lanjut Imam mengungkapkan selain rumah yang terancam roboh, jalan poros yang amblas penghubung Brebes-Banyumas tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kecelakaan bagi para pengendara yang melintas di area tersebut.
Saat mengkonfirmasi pihak pemdes setempat, kata Imam, Pemdes Kedungoleng sudah mengajukan permohonan penanganan dan bantuan ke DPU Brebes, Dinperwaskim dan Dinsos Kabupaten Brebes sebulan yang lalu.
“Saya mohon kepada ibu Bupati Brebes untuk membantu saya dan keluarga karena adanya tanah bergerak rumah kami semakin parah dan kawatir akan roboh,” ucap Sekhun salah seorang warga yang terdampak, saat ditemui awak media di kediamannya.
Dengan penanganan yang lambat, dikhawatirkan pergerakan tanah akan makin meluas dampaknya dan bisa mengakibatkan putusnya jembatan penghubung RT 01/08 dengan RT 08/05 serta bahaya kecelakaan pengguna kendaraan bermotor.
Menurut keterangan yang dihimpun, Dari Dinperwaskim, PU dan Dinas Sosial serta BPBD sudah mengecek lokasi, akan tetapi sampe hari ini belum ada penanganan.
“Sudah hampir satu Bulan belum ada tindakan apapun, akibatnya jalan semakin parah, serta rumah warga sudah pada retak dan akan roboh,” Imbuhnya.
Imam berharap, pemerintah bergerak cepat dan sigap dalam memberikan penanganan bencana alam untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.***