Berita UtamaDaerahNasional

Pertama di Indonesia, Terobosan di Dunia Pendidikan Jateng Siswa Miskin Gratis Sekolah di Swasta

359
×

Pertama di Indonesia, Terobosan di Dunia Pendidikan Jateng Siswa Miskin Gratis Sekolah di Swasta

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Sebuah gebrakan monumental dalam dunia pendidikan Tanah Air lahir di Jawa Tengah. Gubernur Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan program yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia: menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa miskin untuk bersekolah di sekolah swasta. Kebijakan inovatif ini menjadi bagian dari Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026.
Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Gubernur Ahmad Luthfi usai meresmikan SMAN Keberbakatan Olahraga Jateng dan meluncurkan SPMB untuk SLB, SMA, dan SMK Tahun Ajaran 2025 di Kompleks Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (19/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Luthfi mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah mengalokasikan anggaran dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) sebesar Rp 2 juta per siswa per tahun untuk merealisasikan program ini.
“Ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov telah mengalokasikan Rp 2 juta per siswa,” tegas Gubernur Luthfi.
Sebanyak 139 sekolah swasta di Jawa Tengah telah ditunjuk untuk berpartisipasi dalam program bersejarah ini. Rinciannya, terdiri dari 56 Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta dan 83 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta. Program ini akan menampung sebanyak 5.004 siswa, dengan kuota satu rombongan belajar (rombel) per sekolah.

Advertisement

Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa inisiatif ini dilatarbelakangi oleh komitmen Pemprov Jateng untuk mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak, tanpa terkecuali mereka yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu. Selain itu, program ini diharapkan dapat secara signifikan menekan angka putus sekolah di Jawa Tengah.
Meskipun memberikan fasilitas pendidikan gratis, Pemprov Jateng tidak sembarangan dalam menunjuk sekolah mitra. Beberapa kriteria ketat diberlakukan, antara lain sekolah swasta harus terakreditasi minimal B, memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, rasio guru dan tenaga kependidikan yang ideal, serta memiliki komitmen kuat untuk tidak melakukan pungutan biaya pendidikan kepada siswa peserta program kemitraan.
“Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami. Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin,” tandasnya penuh keyakinan.

Adapun calon siswa yang berhak mengikuti program ini harus berasal dari keluarga kurang mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan prioritas 1, 2, dan 3. Proses pendaftaran bagi calon peserta SPMB SMA dan SMK jalur afirmasi kemiskinan dapat dilakukan secara langsung dengan memilih sekolah yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi Aplikasi SPMB. Informasi lengkap mengenai daftar sekolah dapat diakses melalui laman resmi

https://spmb.jatengprov.go.id/.

Selain program kemitraan dengan sekolah swasta, Pemprov Jateng juga membuka SPMB untuk SMA dan SMK negeri dengan total daya tampung mencapai 230.163 siswa pada Tahun Ajaran 2025/2026. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 6.393 siswa dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Peningkatan daya tampung ini berasal dari program kemitraan, penambahan Unit Sekolah Baru (USB), Ruang Kelas Baru (RKB), serta pendirian Sekolah Keterbakatan Olahraga.
Penambahan daya tampung di sekolah negeri juga memberikan prioritas bagi lulusan SMP/sederajat dari keluarga miskin, serta memperluas kesempatan bagi penyandang disabilitas, anak-anak dari panti asuhan, dan Anak Tidak Sekolah (ATS) untuk mendapatkan layanan pendidikan yang setara.”Prinsipnya, bagi orang tua tidak usah titip-titip, semua seleksi apa adanya karena sudah dibagi ada afirmasi, prestasi, domisili terdekat, dan mutasi. Serahkan pada potensi anak-anak kita sehingga ke depan anak-anak bisa kita awasi secara berjenjang,” pesan Gubernur Luthfi kepada para orang tua calon siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, menegaskan bahwa program kemitraan ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Secara teknis, pendaftaran akan disesuaikan dengan petunjuk teknis (juknis) yang berlaku. Setiap sekolah swasta yang bermitra telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah progresif Pemprov Jateng ini. Menurutnya, terobosan penambahan daya tampung melalui kemitraan ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan.
Terkait tahapan pelaksanaan SPMB SMAN dan SMKN di Jawa Tengah, akan dimulai pada pekan depan dengan jadwal sebagai berikut: Pengajuan akun (26 Mei-10 Juni 2025), Verifikasi Berkas (27 Mei-10 Juni 2025), Aktivasi Akun (3-10 Juni 2025), Pendaftaran/Pemilihan Sekolah dan Perubahan Pilihan (12-17 Juni 2025), Pengumuman Hasil Seleksi (20 Juni 2025), Daftar Ulang (23-26 Juni 2025), Pengumuman Daftar Peserta Cadangan (27 Juni 2025), Daftar Ulang (Cadangan) (2-3 Juli 2025), dan Awal Tahun Ajaran 2025/2026 (14 Juli 2025). **( Joko Longkeyang ).

Konten Promosi
Iklan Banner