EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Pesatnya laju perkembangan teknologi informatika telah membawa beragam dampak positif dalam kehidupan manusia, namun demikian juga melahirkan ancaman yang tidak bisa dipandang dengan sebelah mata.
Patroli siber yang dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kendal, Polda Jawa Tengah, pada awal Juni 2025, berhasil mengungkap kasus pembuatan konten pornografi dengan mengunakan teknologi Deepfake.
Saat patroli siber tersebut, petugas menemukan adanya akun penyedia jasa editing video porno yang dapat mengubah atau menggantikan wajah pemeran aslinya dengan wajah orang lain sesuai dengan permintaan pemesan.
Penyedia jasa editing video porno tersebut dibuat oleh seorang laki-laki berinisial ABH (46 tahun), yang kemudian berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Kendal di rumahnya yang berada di Kecamatan Jombang, Jawa Timur.
Hal itu dikemukakan oleh Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, Kamis, (4/6/2025) pagi WIB, di Mapolres Kendal.
Lebih lanjut, AKBP Hendry Susanto menyampaikan bahwa modus dari pelaku adalah menawarkan jasa melalui forum internet, lalu mengarahkan pemesan ke akun Telegram miliknya, dimana pemesan hanya cukup mengirimkan foto wajah dan sejumlah uang sesuai durasi video.
“Kemudian pelaku akan mengedit video Porno yang di ambil dari situs porno dan menggabungkannya dengan wajah yang dikirim”, terang AKBP Hendry Susanto.
“Pelaku Deepfake dapat dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 30 jo Pasal 4 ayat (1), (2) atau Pasal 35 jo Pasal 9 UU Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pornografi, serta Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE”, pungkas AKBP Hendry Susanto.
Sekilas tentang Deepfake
Deepfake adalah teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial intelligence (AI) yang digunakan untuk membuat konten visual (gambar, video) atau audio yang terlihat sangat realistis, namun sebenarnya palsu.
Teknologi ini mampu mengganti wajah seseorang di dalam video atau gambar dengan wajah orang lain, mengubah suara seseorang, atau bahkan membuat konten yang sepenuhnya palsu.
Cara Kerja Deepfake
Deepfake menggunakan model Deep Learning (pembelajaran mendalam) yang dilatih dengan data yang besar.
Model ini belajar untuk mengenali pola dan karakteristik wajah, suara, dan gerakan seseorang, kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk menciptakan konten baru yang mirip dengan aslinya.
Pemakaian Deepfake
Deepfake dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari hiburan (misalnya, membuat video parodi), pendidikan (misalnya, membuat simulasi), hingga eksperimen teknologi.
Namun, deepfake juga dapat disalahgunakan untuk penipuan, penyebaran berita bohong, dan bahkan untuk melakukan serangan siber.
Bahaya Deepfake
1. Untuk penipuan.
Penjahat siber dapat menggunakan deepfake untuk meniru identitas seseorang, menipu sistem keamanan, atau melakukan penipuan finansial.
2. Untuk menyebarkan informasi palsu.
Deepfake dapat digunakan untuk menyebarkan berita bohong, kampanye politik yang menyesatkan, atau bahkan melakukan disinformasi.
3. Menimbulkan kerugian emosional.
Konten deepfake yang memalukan atau menyakiti dapat menimbulkan kerugian emosional bagi korban. (*17).