Emsatunews.co.id, Pemalang – Pemerintah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menunjukkan langkah serius dalam pengembangan ekonomi syariah dengan menggagas pembentukan Kawasan Industri Pangan Halal. Dalam upaya tersebut, Pemkab Pemalang menjalin kerja sama strategis dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mempercepat realisasi kawasan industri yang mengedepankan prinsip halal.
Pertemuan antara jajaran Pemkab dan KNEKS berlangsung di rumah dinas Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, pada Selasa (22/7/2025). Dalam audiensi tersebut, Anom menyampaikan bahwa kawasan industri halal akan menjadi tonggak penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya dalam sektor produksi dan distribusi pangan yang sesuai syariat.
“Kami tidak hanya ingin berhenti pada pembentukan tim atau surat keputusan saja, tapi harus ada aktivitas nyata. Tim percepatan (task force) ini akan memiliki ruang kerja khusus, program kerja yang jelas, dan orientasi hasil yang terukur,” tegas Bupati Anom di hadapan jajaran KNEKS dan pejabat daerah terkait.
Menurutnya, Pemalang memiliki lahan potensial di dua wilayah, yakni Kecamatan Pemalang dan Bantarbolang, yang dinilai strategis untuk pengembangan kawasan industri halal. Lokasi tersebut dinilai lebih memungkinkan dibandingkan wilayah utara Pemalang yang kini telah padat pemukiman.
Bupati juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan koordinasi lintas sektor. Ia meminta Sekretaris Daerah beserta asisten pemerintahan menyiapkan fasilitas pendukung agar kegiatan-kegiatan lanjutan dapat berjalan optimal, termasuk jika nantinya ada kunjungan dari kementerian atau investor.
Dari pihak KNEKS, Plt. Direktur Industri Produk Halal, Putu Rahwidhiyasa, mengapresiasi inisiatif Pemkab Pemalang. Ia menjelaskan bahwa KNEKS memiliki empat fokus utama dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia: percepatan, perluasan, kemajuan sektor industri halal, serta peningkatan daya saing global.
“Kami mendorong pendekatan inklusif, di mana semua lapisan masyarakat bisa terlibat dan merasakan manfaat dari ekosistem industri halal. Saat ini, kami tengah menjalin kerja sama internasional dengan Uni Emirat Arab dan beberapa negara Timur Tengah, guna memperluas pasar ekspor produk halal Indonesia,” ujar Putu.
Ia menambahkan, potensi Pemalang dalam sektor pangan sangat besar, dan peluang untuk menembus pasar global terbuka lebar jika disertai kajian matang dan dukungan infrastruktur.
“Kalau Pemalang bisa memenuhi kriteria, maka peluang untuk masuk dalam program prioritas nasional terbuka lebar. Kami siap bantu menyuarakan ini ke pemerintah pusat,” imbuhnya.
Langkah ini menandai babak baru dalam transformasi ekonomi Pemalang, dari yang sebelumnya berbasis pertanian tradisional menuju industrialisasi berbasis halal. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga nasional seperti KNEKS, diharapkan kawasan industri halal ini tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Tengah bahkan nasional.**( Joko Longkeyang ).












