Berita UtamaDaerahPemalang

Kirab Agung Banyu Panguripan Puncak Acara FWG Paduan Harmoni Tradisi, Syukur, dan Kemajuan Pembangunan

11
×

Kirab Agung Banyu Panguripan Puncak Acara FWG Paduan Harmoni Tradisi, Syukur, dan Kemajuan Pembangunan

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Langit Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada hari Sabtu, 20 September 2025, dipenuhi semarak tradisi dan semangat kebersamaan dalam gelaran Kirab Agung Banyu Panguripan. Acara ini merupakan puncak dari Festival Wong Gunung (FWG) Kecamatan Pulosari yang setiap tahunnya menjadi magnet bagi masyarakat dan para pejabat daerah. Lebih dari sekadar parade budaya, Kirab Agung Banyu Panguripan adalah manifestasi mendalam dari rasa syukur masyarakat setempat atas melimpahnya “banyu panguripan” atau air sumber kehidupan, yang telah menopang keberlangsungan hidup dan kesejahteraan mereka.

Sejak pagi, antusiasme warga sudah terasa. Barisan kirab yang dihiasi berbagai ornamen tradisional dan hasil bumi menggambarkan kekayaan alam serta kearifan lokal Desa Pulosari. Kemeriahan semakin bertambah dengan kehadiran pucuk pimpinan Kabupaten Pemalang. Bupati Anom Widiyantoro dan Wakil Bupati Nurkholes, didampingi Dandim 0711/Pemalang, turut serta membaur bersama masyarakat dalam prosesi kirab yang dimulai dari Kantor Camat Pulosari hingga Lapangan Desa Pulosari. Keikutsertaan para pemimpin daerah ini menjadi simbol dukungan kuat pemerintah terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus kedekatan dengan rakyatnya.

Advertisement
Baca Juga :  Semangat Bangun Kabupaten Pemalang, Wabup Nurkholes Ikuti Retret di Akmil Magelang

 

Rute kirab yang membentang dari kantor kecamatan hingga lapangan kecamatan Pulosari menjadi saksi bisu kebersamaan, di mana nilai-nilai tradisi diwariskan dari generasi ke generasi. Sepanjang perjalanan, sorak-sorai dan tepuk tangan warga mengiringi langkah para peserta kirab, mencerminkan kebanggaan mereka akan identitas budaya Desa Pulosari yang kaya. Air, sebagai elemen sentral dalam kirab ini, diarak dengan penuh hormat, mengingatkan semua akan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang tak ternilai harganya.

Usai mengikuti seluruh rangkaian kirab yang memukau, Bupati Anom Widiyantoro dan Wakil Bupati Nurkholes tidak lantas beranjak. Mereka, bersama dengan Dandim 0711/Pemalang, Wakapolres Pemalang, serta Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang, melanjutkan agenda penting lainnya: peluncuran Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan (RPKP) Pulosari. Momen bersejarah ini ditandai dengan pemukulan kentongan yang menggema, melambangkan dimulainya babak baru pembangunan dan inovasi di kawasan pedesaan Pulosari.

Baca Juga :  Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Polres Pekalongan Rutin Disiplinkan Prokes

Peluncuran RPKP Kawasan Pedesaan Pulosari ini menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah untuk tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi dan sosial di tingkat desa. RPKP diharapkan menjadi landasan strategis dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang tepat sasaran, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Inisiatif ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian desa dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang.

Kirab Agung Banyu Panguripan dan peluncuran RPKP Kawasan Pedesaan Pulosari pada Festival Wong Gunung 2025 adalah cerminan sempurna dari harmoni antara tradisi dan modernisasi. Acara ini bukan hanya perayaan budaya yang megah, melainkan juga simbol dari semangat gotong royong, rasa syukur, dan optimisme dalam menyongsong masa depan yang lebih baik bagi Desa Pulosari dan seluruh masyarakat Kabupaten Pemalang.**( Joko Longkeyang)