Berita UtamaNasional

Korban Longsor Cibeunying Bertambah, 11 Warga Ditemukan Meninggal

113
×

Korban Longsor Cibeunying Bertambah, 11 Warga Ditemukan Meninggal

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Cilacap — Jumlah korban meninggal akibat tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, bertambah menjadi 11 orang. Pembaruan data tersebut diumumkan setelah tim gabungan kembali menemukan lima korban tambahan pada Sabtu (15/11/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyampaikan bahwa pembaruan data dilakukan setiap hari hingga masa pencarian berakhir. Tim gabungan terus bekerja menyisir material longsoran yang masih menimbun area permukiman.“Hingga pukul 14.00, korban meninggal yang ditemukan berjumlah enam orang. Pada pukul 19.00 kami perbarui lagi dan jumlahnya bertambah menjadi 11 korban. Semua sudah berhasil diidentifikasi,” ujar Bergas.

Advertisement

Menurutnya, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Minggu (16/10/2025) mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, dengan fokus mencari 12 korban yang masih dinyatakan hilang. Proses identifikasi dilakukan segera setelah korban ditemukan, dan apabila nama serta asalnya telah dipastikan, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Proses pencarian difokuskan di dua titik utama, yakni Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Kondisi medan yang labil membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Tim gabungan menggunakan alat berat untuk mengeduk timbunan tanah yang mencapai kedalaman cukup besar.

Baca Juga :  Solidaritas Desa Gandoang, Brebes Ringankan Duka Longsor Cibeunying

Sejauh ini, terdapat 10 unit excavator dan Alkon set yang dikerahkan di lokasi. Selain itu, beberapa ekor anjing pelacak K-9 Polri disiagakan untuk membantu pencarian apabila dibutuhkan.“Sebelumnya terjadi cuaca ekstrem. Hujan deras dengan durasi cukup lama membuat proses evakuasi terkendala dan tim harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal yang membahayakan,” jelas Bergas.

Pada Sabtu sore, hujan lebat disertai angin kencang kembali mengguyur wilayah Cibeunying. Kondisi tersebut sempat menghambat kinerja tim yang sedang melakukan pencarian.

Tim gabungan yang dipimpin Komando Operasi SAR Basarnas mengerahkan 747 personel, terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, relawan penanggulangan bencana, dan unsur lainnya. Operasi SAR direncanakan berlangsung selama tujuh hari sejak bencana terjadi.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta seluruh tim gabungan untuk terus bekerja maksimal hingga semua korban berhasil ditemukan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.“Mengingat curah hujan masih tinggi, masyarakat di wilayah rawan harus tetap waspada,” tegasnya.

Baca Juga :  Kondisi Rusak Ekstrim Badan Jalan Kabupaten Diperbaiki Pemdes Plompong Secara Swadaya Masyarakat

Sebagai upaya mendukung operasi SAR, pemerintah berencana melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Minggu besok. Harapannya, operasi tersebut dapat membantu mengurangi curah hujan sehingga tim dapat bekerja lebih optimal.

Sinergi penanganan bencana longsor ini melibatkan berbagai unsur dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten, termasuk BNPB, Basarnas, Kemensos, KemenPU, TNI, Polri, BPBD, Dinsos, Dinkes, Dishanpan, PU-BMCK, ESDM, PMI, Baznas, relawan, dan masyarakat setempat.

Daftar Korban Meninggal Hingga Sabtu, 15 November 2025:Julia Lestari (20), Dusun Tarukahan RT 06 RW 03, Maya Dwi Lestari (15), Dusun Tarukahan RT 06 RW 03, Yuni (45), Dusun Tarukahan RT 06 RW 03, Nur Isnaeni (30), Dusun Cibuyut RT 02, Muhammad Hafiz (6), Dusun Cibuyut RT 02 Asmanto (74), Dusun Cibuyut RT 02, Febriansyah (5), Dusun Cibuyut RT 02, Rizky Pratama Ramadhan (9), Dusun Cibuyut RT 02, Dani Setiawan (29), Dusun Cibuyut RT 02, Rusyanto (75), Dusun Cibuyut RT 02, Satini (28), Dusun Cibuyut

Tim gabungan akan melanjutkan pencarian terhadap 12 warga lainnya yang masih belum ditemukan. **( Joko Longkeyang ).