Berita UtamaDaerahNasional

31 Puskesmas Kosong! Gubernur Minta Dokter Spesialis ‘Turun Gunung’ ke Desa

17
×

31 Puskesmas Kosong! Gubernur Minta Dokter Spesialis ‘Turun Gunung’ ke Desa

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta keras kepada seluruh anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di wilayahnya untuk segera memperluas jangkauan praktik hingga ke tingkat desa. Permintaan ini muncul setelah data menunjukkan bahwa layanan kesehatan gigi dan mulut di Jateng masih jauh dari merata.

Saat menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah PDGI Jawa Tengah di Hotel Metro, Kota Semarang, Sabtu (13/12/2025), Gubernur Luthfi menyoroti fakta mencengangkan: masih ada 31 puskesmas di Jawa Tengah yang belum terisi oleh dokter spesialis gigi, padahal total dokter gigi di Jateng saat ini mencapai 3.107 orang.“Profesi dokter gigi ini sangat penting. Masyarakat, terutama di desa, baru akan memeriksakan sakit gigi kalau sudah bengkak. Ini masalah yang harus kita ubah,” ujar Ahmad Luthfi dalam sambutannya.

Advertisement

Ia menambahkan bahwa dokter gigi di puskesmas memiliki beban berat melayani banyak desa, sehingga penting adanya pelayanan yang lebih dekat ke masyarakat.
Gubernur menekankan bahwa basis pelayanan kesehatan sejati bukan berada di perkotaan, melainkan di desa. Ia mendesak PDGI untuk memperkuat upaya peningkatan literasi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat serta memperluas layanan promotif dan preventif.

Baca Juga :  Menhan Prabowo Silaturahmi ke Menko Mahfud MD dan Muhadjir Effendy

Dorongan ini sejalan dengan program unggulan Pemprov Jateng, yakni Dokter Spesialis Keliling (Speling), yang hingga November 2025 telah menjangkau lebih dari 722 desa.“Seluruh dokter spesialis di rumah sakit provinsi, kabupaten, kota, dan swasta, harus bahu membahu. Prioritas kita adalah di desa termiskin yang belum terjangkau layanan kesehatan,” tegasnya.

Untuk mewujudkan pemerataan ini, Gubernur meminta PDGI Jateng segera menyerahkan peta jalan (roadmap) kedokteran gigi, agar dokter gigi dapat berpartisipasi aktif dalam program Speling di desa-desa. Inovasi layanan seperti teledentistry dan pemanfaatan rekam medis digital juga dinilai penting untuk memperluas jangkauan.

Langkah inovatif Pemprov Jateng ini mendapat apresiasi tinggi dari Pengurus Besar (PB) PDGI. Sekretaris Jenderal PB PDGI, Dr. drg. Eka Erwansyah MKes, SpOrt(K), menyebut program Speling yang dikembangkan di Jawa Tengah sebagai terobosan yang luar biasa dan patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia.
Dr. drg. Eka juga memuji soliditas kemanusiaan di Jawa Tengah. “Saya baru kembali dari lokasi bencana di Sumatera. Kontribusi Jawa Tengah dari teman sejawat mencapai Rp150 juta, jauh melampaui daerah lain,” ungkapnya.

Baca Juga :  Siap-Siap Nataru 2026! Bupati Pemalang Ikut Rakor Forkopimda Jaga Kondusifitas Jateng

Dengan dilantiknya pengurus baru PDGI Jateng, diharapkan mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan dan mewujudkan pelayanan kesehatan gigi yang fokus pada aspek pencegahan di seluruh pelosok Jawa Tengah.
Data Capaian Program: Hingga awal November 2025: Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjangkau 10,8 juta jiwa. Hingga 5 November 2025: Program Speling menjangkau 722 desa dengan total 73 ribu jiwa sasaran.**( Joko Longkeyang ).