Emsatunews.co.id, Pemalang – Kabar gembira datang dari sektor industri padat karya di Jawa Tengah. Setelah terhenti selama 18 bulan, gerbang PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment di Jalan Lingkar Luar Pemalang kembali terbuka lebar, Jumat (19/12/2025). Revitalisasi ini membawa angin segar bagi 1.500 tenaga kerja yang kini resmi kembali terserap.
Momen haru mewarnai pembukaan kembali pabrik ini. Dewi, salah satu pekerja yang sempat dirumahkan sejak Februari 2024, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. “Hampir dua tahun saya kerja serabutan. Sekarang rasanya seperti mendapat napas baru untuk masa depan,” ungkapnya.
Hadir dalam peresmian tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pemerintah provinsi berkomitmen penuh menjaga iklim usaha. Ia menjamin tidak akan ada ruang bagi praktik premanisme yang mengganggu stabilitas industri.”Kami pastikan kepastian hukum dan perizinan satu pintu berjalan maksimal. Jawa Tengah harus tetap menjadi primadona investasi dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Pulau Jawa,” ujar Ahmad Luthfi.
Senada dengan Gubernur, Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menekankan pentingnya hubungan industrial yang harmonis. Menurutnya, Polri siap mengawal keselamatan kerja agar proses produksi tetap berkelanjutan sebagai penopang ekonomi nasional.
Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan bahwa pabrik sempat mengalami masa sulit hingga dinyatakan pailit pada 2024. Namun, melalui proses revitalisasi yang matang, perusahaan kini bangkit dengan kekuatan 900 unit mesin produksi teranyar.”Fokus produksi kami saat ini adalah balaclava (penutup kepala). Kami mengombinasikan tenaga kerja lama yang berpengalaman dengan tenaga kerja baru,” tuturnya.
Pihak manajemen melalui Steven Wongso memastikan bahwa operasional kali ini dijalankan dengan kepatuhan tinggi terhadap regulasi. Seluruh hak normatif karyawan, termasuk jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan, telah dipenuhi sejak hari pertama bekerja.
Data realisasi investasi Jawa Tengah hingga Triwulan III 2025 memang menunjukkan tren positif, mencapai Rp66,13 triliun. Kembalinya geliat industri di Pemalang ini menjadi bukti nyata bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung bagi kesejahteraan masyarakat kecil seperti Dewi dan Nurul yang kini bisa kembali menatap masa depan dengan pasti.**( Joko Longkeyang).












