Berita UtamaDaerahNasional

Jelang Nataru, Gubernur Ahmad Luthfi Tinjau Kenaikan Harga Pangan di Pasar Karangayu

96
×

Jelang Nataru, Gubernur Ahmad Luthfi Tinjau Kenaikan Harga Pangan di Pasar Karangayu

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, sejumlah kebutuhan pokok di berbagai pasar tradisional mulai menunjukkan tren kenaikan harga. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung kondisi tersebut dengan mengunjungi Pasar Karangayu, Kota Semarang, pada Senin pagi, 8 Desember 2025.

Aktivitas pasar tampak padat sejak pagi hari. Para pembeli berlalu-lalang membawa berbagai kebutuhan, sementara aroma sayuran dan bumbu dapur tercium sejak pintu masuk. Di tengah keramaian itu, Gubernur Luthfi hadir untuk memastikan harga sejumlah komoditas yang dilaporkan mulai merangkak naik. Saat menelusuri lorong-lorong pasar, Gubernur menerima banyak keluhan dari pedagang yang mengaku kewalahan menghadapi kenaikan harga, khususnya pada komoditas cabai dan bawang merah.

Advertisement

Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan beberapa komoditas berada di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP). Cabai rawit merah tercatat dijual Rp 73.333 per kilogram, sementara HAP-nya Rp 57.000. Cabai merah keriting mencapai Rp 58.000 per kilogram (HAP Rp 55.000). Kenaikan juga tampak pada bawang merah yang tembus Rp 48.000 per kilogram dari HAP Rp 41.500.

Beras medium turut mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 13.667 per kilogram, sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 13.500. Sementara tepung terigu berada di kisaran Rp 11.833 per kilogram, juga masih di atas rata-rata provinsi. Meski demikian, sejumlah komoditas dinilai masih stabil, di antaranya daging sapi, ayam ras, telur, dan bawang putih.

Baca Juga :  Hadiri Jalan Sehat di Sukoharjo, Ini Pesan Ahmad Luthfi untuk Warga

Susianti, pedagang bahan pokok di Pasar Karangayu, mengungkapkan bahwa kenaikan harga telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.“Bawang merah biasanya Rp 47 ribu, sempat naik sampai Rp 65 ribu. Sekarang turun sedikit jadi Rp 55 ribu. Bawang putih dari Rp 35 ribu naik ke Rp 50 ribu,” ujarnya.

Ia menduga kenaikan dipengaruhi distribusi yang tidak merata serta menipisnya stok. “Kayaknya dari sananya sudah naik. Mungkin karena mau Natal dan Tahun Baru, jadi barangnya susah,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Andri, pedagang lainnya. Ia menyebut harga bawang merah kecil berada di angka Rp 42.000 per kilogram, sedangkan bawang merah sedang Rp 47.000. Cabai keriting mencapai Rp 62.000 per kilogram dari harga normal Rp 50.000. Cabai rawit setan berada di angka Rp 80.000 per kilogram, sementara harga normalnya Rp 60.000. Untuk bawang putih, harganya masih aman di Rp 32.000 per kilogram.“Sebulan ini cabai naik terus, mungkin karena musimnya memang mendekati Natal,” ucapnya.

Baca Juga :  Polres Brebes Giat atroli Blue Light Dengan Sambangi Komunitas Motor dan Cek Perbatasan Jateng-Jabar

Menanggapi kondisi tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi memastikan pemerintah daerah sudah menyiapkan langkah intervensi untuk menekan gejolak harga.“Memang ada lonjakan, terutama cabai dan bawang merah. Namun masih bisa kita intervensi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa stok beras dalam pengawasan Bulog berada pada kondisi aman.“Bulog menyampaikan stok beras cukup untuk delapan bulan ke depan. Sekarang tinggal bagaimana kita menjaga agar inflasi tidak ikut naik,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat, Pemprov Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Program tersebut menyediakan sejumlah kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti bawang merah Rp 22.000 per ½ kilogram, bawang putih Rp 16.000 per ½ kilogram, cabai rawit setan Rp 19.500 per ¼ kilogram, cabai merah keriting Rp 18.000 per ¼ kilogram, dan telur Rp 26.000 per kilogram.

Program ini diharapkan mampu membantu masyarakat menghadapi naiknya harga menjelang perayaan akhir tahun.**( Joko Longkeyang)