Emsatunews.co.id, Semarang – Pelayanan publik di Jawa Tengah kini memasuki babak baru yang tidak hanya mengedepankan kecepatan, tetapi juga kedekatan emosional dengan warganya. Melalui visi kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, birokrasi yang kaku mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistem yang lebih responsif serta humanis.
Salah satu terobosan utamanya adalah peluncuran aplikasi Jateng Ngopeni Nglakoni (JNN). Platform digital ini hadir sebagai solusi satu pintu yang memungkinkan masyarakat mengakses informasi, menyampaikan aspirasi, hingga melaporkan keluhan hanya melalui ponsel pintar. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menjelaskan bahwa JNN adalah jembatan untuk menghapus jarak antara pemerintah dan rakyat. “Kami terus mengembangkan fitur-fiturnya agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis,” ungkap Agung.
Sejak dirilis pada Agustus 2025, aplikasi ini telah diunduh oleh 7.034 pengguna hingga Desember 2025. Kepercayaan publik pun terlihat dari jumlah laporan yang masuk, yakni mencapai 9.247 aduan. Dari total tersebut, sebanyak 3.020 laporan berasal langsung dari aplikasi JNN, dengan tingkat penyelesaian mencapai 59 persen atau sekitar 5.449 aduan.
Fitur yang ditawarkan JNN sangat beragam, mulai dari: Kanal pengaduan 24 jam dan Call Center 150945 (Isogas). Informasi bursa kerja yang terintegrasi dengan e-Makaryo. Layanan cek pajak kendaraan dan administrasi kependudukan (Dukcapil). Informasi transportasi Trans Jateng dan ruang khusus bagi generasi Z. Fitur khusus Mudik Nataru yang mencakup pantauan CCTV, lokasi SPKLU, hingga info cuaca.
Namun, Pemprov Jateng menyadari bahwa teknologi bukan satu-satunya solusi. Untuk warga yang lebih nyaman berinteraksi secara fisik, program Kantor Gubernur Rumah Rakyat tetap konsisten dijalankan. Di sini, warga bisa datang langsung untuk berdialog dan menyampaikan keluhan tanpa sekat birokrasi yang rumit.”Kantor Gubernur bukan sekadar pusat kekuasaan, melainkan ruang pelayanan. Layanan ini juga hadir di eks Bakorwil Pati, Solo, dan Banyumas agar negara lebih dekat dengan rakyatnya,” tambah Agung.
Berbagai persoalan, seperti perbaikan jalan rusak hingga bantuan sosial, menjadi fokus utama yang segera ditindaklanjuti. Inisiatif ini membuktikan bahwa pemerintahan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen berkomitmen menghadirkan negara yang tidak hanya bekerja dengan data, tetapi juga hadir dengan hati.**( Joko Longkeyang ).















