Scroll ke Atas
Daerah

PT RPN Saksikan Penandatanganan Pakta Integritas, Dukung dan Wujudkan Kementerian Pertanian yang Bersih

11
×

PT RPN Saksikan Penandatanganan Pakta Integritas, Dukung dan Wujudkan Kementerian Pertanian yang Bersih

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS CO.ID- JAKARTA – Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara yang merupakan anak usaha PTPN III (Persero), Iman Yani Harahap, turut hadir dan menyaksikan Penandatangnan Pakta Integritas yang digelar oleh Kementerian Pertanian. Acara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dan integritas seluruh jajaran Kementerian dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Sebagai mitra strategis Kementan dalam berbagai program strategis nasional, melalui berbagai kegiatan riset, penyedia bahan tanam unggul, pengembangan teknologi, dan layanan teknis, RPN memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas, kualitas dan daya saing produk perkebunan Indonesia. Oleh karena itu, RPN memandang pentingnya tindakan tegas dan mendukung upaya Kementan dalam menjaga integritas dan transparansi.

Baca Juga :  Herry Setiawan, S.E., Tokoh Dari Desa Penusupan Soroti Kebahagiaan Idul Fitri Dengan Pesan Persatuan

Dalam acara yang berlangsung di Auditorium Gedung F Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menekankan pentingnya integritas dalam mencapai ketahanan pangan nasional. “Kami tidak ingin ada pengusaha atau pegawai kementerian yang dirugikan akibat praktik KKN. Oleh karena itu, kita harus menerapkan profesionalisme secara maksimal,” tegas Amran.

Baca Juga :  Danrem Wijayakusuma Kunjungi Prajurit Brebes

Amran menambahkan, “Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus berkomitmen penuh untuk bekerja secara profesional dan menjauhi praktik-praktik yang merugikan negara. Harta melimpah tidak ada artinya jika kehormatan kita ternoda.”

Penandatanganan pakta ini dinilai sebagai pijakan penting dalam upaya menjaga kinerja dan integritas, harapannya dapat selalu ditekuni hingga terwujudnya kemandirian pangan yang berkelanjutan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. (TFK)