EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Desa Cinanas, Bantarkawung, Brebes menunjukkan semangat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mengolah jagung kering menjadi keripik jagung berkualitas tinggi.
Sebanyak 50 warga dan ibu-ibu kader PKK Desa Cinanas terlibat dalam program ini, digelar di aula kantor desa setempat, Jum’at, 26 September 2025.
Kegiatan dihadiri Camat Bantarkawung Wartoid S IP M Si, Kasi PMD Widiyanto Santoso, SH Kades Cinanas Hensika Sindi Setiawan, S Pd dan jajarannya.
Sukeni salah seorang warga sekaligus baker berpengalaman, memimpin acara pelatihan pengolahan jagung kering menjadi keripik.
Ia memaparkan teknik dan langkah-langkah pembuatan atau pengolahan. Pertama-tama, jagung kering dikemprang, kemudian sekamnya dibuang dan proses pengemprangan diulangi sampai bersih.
Kemudian lakukan perendaman dengan air dingin selama semalam, lalu ditiriskan hingga tuntas dan kering lalu digiling menjadi tepung.
Tepung jagung yang sudah kering dan bersih kemudian diayak dan dijemur lagi hingga betul-betul kering dengan sempurna.
Kemudian untuk proses pengolahan yaitu, adonan tepung jagung diberi bumbu: 1 kg tepung + 1/2 ons bawang putih + garam secukupnya + 100 ml air dingin.
Selanjutnya diaduk merata, diayak untuk selanjutnya dihamparkan di tampah.
Kemudian tepung jagung dikukus selamq 15 menit, setelah iru kemudian ditumbuk, tambahkan air panas secukupnya hingga kalis, lalu dicetak dan dikeringkan.
Camat Bantarkawung Wartoid mengatakan, produk ini hasil program multidisiplin masyarakat dan tim PKK Desa Cinanas.
“Ini terobosan yang baik dalam mendukung program pemerintah, dalam hal ini terkait dengan ketahanan pangan nasional,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Cinanas Hensika Sindi Setiawan menjelaskan, program pelatihan pemanfaatan jagung kering menjadi keripik jagung sesuatu yang kreatif. Program ini memiliki nilai tambah dan peluang bagi UMKM Desa Cinanas dalam menghadapi tantangan ekonomi.
“Dengan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal yang mayoritasnya petani jagung,” ungkap Sindi.
Lebih lanjut Ia mengatakan, program pengolahan makanan ini memberikan peluang tenaga kerja baru, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satu peserta Puput Destiani menyampaikan kesannya, “Saya sangat berterima kasih atas pelatihan ini, sekarang saya punya ide untuk mengolah jagung di musim panen mendatang.” ucapnya.
Di akhir acara Tim PKK Desa menyampaikan harapannya, agar program ini terus berjalan dan memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang.
“Kedepan kerjasama peserta sangat dibutuhkan untuk program lanjutan, seperti mencari target pemasaran, pengolahan produk lanjutan sehingga lebih beragam, serta pengembangan merek produk agar lebih memiliki nilai jual tinggi,” tutup Ketua PKK desa.*** (Dun)