Berita UtamaDaerah

Kampung Singkong Salatiga Incar Status Wisata Unggulan, Gibran-Luthfi Beri Dukungan Penuh

70
×

Kampung Singkong Salatiga Incar Status Wisata Unggulan, Gibran-Luthfi Beri Dukungan Penuh

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Salatiga – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) olahan singkong di Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, menyuarakan harapan besar mereka. Mereka berharap kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dapat menjadi momentum untuk meneguhkan Kampung Singkong sebagai salah satu destinasi wisata unggulan daerah.

Harapan ini disampaikan oleh Toni Anandya Wicaksono, Ketua Paguyuban Kampung Singkong, di sela kunjungan kedua pemimpin tersebut pada Jumat, 7 November 2025.“Harapan ke depan, dengan kehadiran pemerintah pusat, provinsi dan kota, [ini] bisa menjadikan Kampung Singkong sebagai daya tarik wisata, sehingga mengangkat perekonomian dan pariwisata Kota Salatiga,” ujar Toni.

Advertisement

Kampung Singkong yang tercetus pada tahun 2018 ini bermula dari fenomena banyaknya UMKM olahan singkong di Kelurahan Ledok, dipicu oleh program pemberdayaan dari pemerintah. Cikal bakal dari sentra ini adalah Gethuk Satu Rasa atau yang dikenal dengan Gethuk Kethek yang melegenda.

Baca Juga :  Bupati Pemalang Pimpin Apel Gelar Pasukan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

Dari awalnya hanya 16 UMKM, kini Kampung Singkong telah berkembang pesat dengan 38 UMKM olahan singkong, termasuk nama-nama besar seperti Argotelo Kreasi Indonesia, Singkong Keju D-9, dan Cassava.

Sebanyak 38 UMKM ini mampu mengolah sekitar 8 hingga 10 ton singkong setiap hari. Produk yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari singkong keju, gethuk, keripik, olahan beku (frozen), tepung mocaf, produk wisata, hingga batik bermotif singkong. Total omzet keseluruhan setahun mencapai angka fantastis: Rp25 miliar.

Jangkauan distribusi produk olahan singkong dari Salatiga ini tidak hanya mencakup kebutuhan lokal untuk wisatawan, tetapi juga pasar nasional, terutama Jabodetabek dan Bali. Bahkan, produk dari salah satu UMKM, Argotelo Kreasi Indonesia, telah diekspor ke Australia, Hongkong, dan Singapura, dengan sekali pengiriman rata-rata 1 ton singkong beku (frozen).

Meskipun produk terbaik dihasilkan dari singkong Salatiga, Toni menjelaskan bahwa keterbatasan lahan membuat Paguyuban harus mengambil bahan baku dari wilayah pegunungan lain, seperti Temanggung, Wonosobo, Batang, dan Magelang. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar pasokan bahan baku terbaik dapat terpenuhi secara optimal.

Baca Juga :  Pastikan Gizi Anak Indonesia Terjamin: Gibran dan Luthfi Tinjau Langsung Program MBG di Salatiga

Untuk memantapkan statusnya sebagai destinasi wisata, Kampung Singkong juga rutin menggelar Festival Singkong setiap tahun. Festival ini diharapkan dapat masuk dalam kalender acara atau wisata nasional sehingga menarik lebih banyak pengunjung.

Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen Pemprov untuk mendukung penuh pelaku UMKM. Luthfi menyebut UMKM sebagai tulang punggung perekonomian di Jawa Tengah.“UMKM ini harus kita dukung penuh untuk berkembang dan bertumbuh. Upaya dari Pemprov di antaranya dengan bantuan permodalan, serta menyiapkan tempat yang dapat dipakai untuk outlet jualan. Pelatihan-pelatihan juga sudah dilakukan agar UMKM kita naik kelas,” tegasnya.

Sebagai contoh nyata dampaknya, Kampung Singkong sendiri telah berhasil menyerap tenaga kerja hingga 211 orang.**( Joko Longkeyang).