Emsatunews.co.id, Cilacap– Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menginstruksikan percepatan relokasi bagi warga dan keluarga korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan pengecekan langsung di lokasi longsor dan ditemukan adanya retakan tanah yang berpotensi memicu longsor susulan.
Gubernur menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Cilacap untuk menyiapkan lahan seluas 3,5 hektare di wilayah Majenang. Lahan tersebut akan digunakan sebagai lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak.“Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati dan disiapkan 3,5 hektare di Majenang. Nantinya akan dibangun rumah yang aman, mengingat retakan masih ada dan tanah bisa kembali bergerak,” ujar Ahmad Luthfi saat meninjau lokasi longsor, Minggu (16/11/2025).
Pembangunan huntara dan huntap bagi warga terdampak akan ditangani langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Relokasi ini menjadi langkah strategis untuk memastikan warga dapat tinggal di tempat yang aman dari ancaman longsor baru.
Selain relokasi, Gubernur juga menginstruksikan agar pencarian korban terus dilakukan. Diperkirakan masih ada 12 warga yang tertimbun material longsor. Hingga kini, sekitar 920 personel gabungan dari SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus bekerja keras melakukan pencarian dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi tanah yang labil.
Gubernur Luthfi menegaskan bahwa kebutuhan dasar warga terdampak wajib dipenuhi secara optimal. Mulai dari ketersediaan makanan, air bersih, layanan kesehatan, hingga kebutuhan pendidikan bagi anak-anak di dusun tersebut.“Trauma healing juga harus terus berjalan. Pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak boleh berhenti,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan edukasi mengenai potensi bencana. Sosialisasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus terus digencarkan, khususnya di wilayah rawan bencana seperti Cilacap, Brebes, dan Wonosobo.“BPBD harus aktif sosialisasi. Masyarakat harus paham wilayah rawan dan langkah antisipasinya. Jawa Tengah ini supermarket bencana, jadi kewaspadaan harus menjadi budaya,” pintanya.
Dirjen Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal TNI Budi Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan BMKG melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Upaya ini dilakukan untuk mencegah turunnya hujan di area pencarian korban, sehingga proses evakuasi dapat berlangsung lebih aman dan efektif.“OMC sudah kami laksanakan hari ini. Harapannya bisa berhasil,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa BNPB siap membangun huntara dan huntap setelah lahan dari pemerintah daerah selesai disiapkan.**( Joko Longkeyang ).












