Emsatunews.co.id, Pemalang – Bupati Pemalang Anom Widiyantoro bersama Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia Agus Jabo Priyono memimpin apel uji Simulasi SOP Kebencanaan sekaligus mengukuhkan Pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB). Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, pada Senin (17/11/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Anom menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya di wilayah pesisir dan dataran rendah yang memiliki kerentanan tinggi. Ia menyampaikan bahwa penguatan kapasitas masyarakat merupakan langkah strategis untuk meminimalkan risiko ketika bencana terjadi.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono yang hadir dan memimpin apel bersama Bupati Pemalang menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang berkomitmen membangun kesiapsiagaan berjenjang mulai dari desa. Menurutnya, keberadaan Kampung Siaga Bencana menjadi pilar penting dalam mempercepat penanganan kondisi darurat di lapangan.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Sosial juga menyerahkan bantuan senilai Rp422.281.560,00 kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang. Bantuan ini merupakan dukungan konkret dari Kementerian Sosial untuk memperkuat sarana dan prasarana kebencanaan serta mendukung operasional kampung siaga di wilayah Pemalang.
Bupati Anom Widiyantoro menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Ia berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran, sehingga kesiapsiagaan masyarakat makin meningkat dan penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
Dengan dikukuhkannya Pengurus Kampung Siaga Bencana di Desa Kertosari, Pemkab Pemalang berharap masyarakat semakin terlatih dalam menghadapi situasi darurat, serta mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan skala besar datang.
Kegiatan apel dan simulasi berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari warga, relawan, serta perangkat desa. Pemerintah Kabupaten Pemalang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat mitigasi bencana sebagai bagian dari upaya mewujudkan daerah yang tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi risiko.**( Joko Longkeyang).










