Emsatunews.co.id, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan para mahasiswa asal Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang sedang menempuh studi di Semarang mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah provinsi. Langkah ini diberikan sebagai bentuk dukungan atas musibah banjir dan longsor yang menimpa tiga daerah tersebut.
Dalam pertemuan di Asrama Mahasiswa Aceh, Jalan Iwenisari, Tembalang, pada Senin, 8 Desember 2025, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa dirinya akan menjadi sosok “bapak” bagi para mahasiswa perantau tersebut. Ia meminta mereka tetap fokus belajar tanpa khawatir terhadap kebutuhan dasar maupun biaya perkuliahan.
Gubernur menegaskan bahwa pemerintah provinsi menanggung biaya kos selama tiga bulan, menyediakan bantuan logistik, serta berkoordinasi dengan pihak kampus untuk memberikan kemudahan administrasi kuliah.“Biaya kos kita bantu selama tiga bulan. Kemudian untuk perkuliahan, saya sudah berkomunikasi dengan para rektor agar memberikan kemudahan. Provinsi juga akan mendukung seluruh kegiatan mahasiswa di daerah. Kalian tidak sendiri di sini, saya akan menjamin proses belajar kalian,” ujar Ahmad Luthfi.
Selain bantuan logistik dan pendidikan, Gubernur juga mengupayakan kelancaran komunikasi para mahasiswa dengan keluarga di daerah asal. Banyak mahasiswa yang kesulitan menghubungi orang tua karena terganggu jaringan akibat bencana.“Ada beberapa mahasiswa yang belum bisa berkomunikasi dengan keluarganya. Hari ini sudah kami upayakan agar ada saluran komunikasi, supaya mereka lebih tenang dan tetap fokus belajar,” jelasnya.
Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS), Muhammad Haekal Halifah, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, bantuan biaya kos, makanan, dan koordinasi dengan pihak kampus sangat membantu mahasiswa yang terdampak secara psikologis maupun ekonomi.
Haekal mengatakan bahwa IPAS bersama komunitas mahasiswa Sumut dan Sumbar sedang melakukan pendataan lengkap agar penyaluran bantuan tepat sasaran. “Mahasiswa Aceh yang sudah terdata ada 107 orang, Sumbar sekitar 200-an, dan Sumut lebih dari 100 mahasiswa. Pendataan ini akan terus diperbarui agar semua mendapatkan haknya,” ucap mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tersebut.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh mahasiswa Sumut, Naswa Salsabila, serta mahasiswa Sumbar, Ghazza Al Hafizh Hasbi. Keduanya menilai langkah Gubernur sangat membantu keberlangsungan pendidikan mereka di Semarang.“Dukungan ini membuat kami lebih tenang. Prioritas kami adalah menuntut ilmu, dan keluarga di rumah tidak perlu cemas karena kami mendapatkan perhatian yang sangat baik,” kata Ghazza.**( Joko Longkeyang ).












