Berita UtamaDaerahPemalang

Kisah Haru 18 Perantau Jateng Selamat dari Maut di Hutan Pinus Aceh

Joko Longkeyang
31
×

Kisah Haru 18 Perantau Jateng Selamat dari Maut di Hutan Pinus Aceh

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Jakarta – Sebanyak 18 warga asal Provinsi Jawa Tengah yang menjadi penyintas bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, akhirnya berhasil dipulangkan. Menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, rombongan tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (29/12/2025).

Kisah dramatis menyelimuti kepulangan mereka, terutama yang dialami oleh Sarto, seorang penderes getah pinus asal Kabupaten Cilacap. Ia menceritakan pengalamannya terisolasi selama 15 hari di pedalaman hutan pinus bersama enam rekan kerjanya. Akibat bencana tersebut, hunian mereka hancur dan akses jalan tertutup total oleh material longsor.”Kami bertahan hidup selama dua minggu lebih dengan sisa makanan yang sangat sedikit. Karena akses terputus, kami akhirnya nekat berjalan kaki berkilo-kilometer menembus medan hutan yang sangat berbahaya demi mencapai titik pengungsian,” ujar Sarto dengan nada haru.

Advertisement
Baca Juga :  Kapolda Jawa Tengah Resmikam Gedung Presisi dan Gedung Satreskrim Polres Pemalang

Ketegangan tidak berhenti di situ. Meski sudah mencapai posko pengungsian, stok logistik di sana sangat terbatas akibat sulitnya akses distribusi bagi wilayah terdampak. Sarna Parjono, penderes lainnya, mengaku trauma atas kejadian yang tak terduga tersebut, meski ia merasa sangat bersyukur dapat selamat dari musibah besar itu.

Baca Juga :  Selesaikan Umrah, Ahmad Luthfi Gubernur Jateng Terpilih Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma’la

Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sarido, merinci bahwa dari 18 orang yang dievakuasi, 16 orang merupakan warga Cilacap, satu orang warga Brebes, dan satu orang warga Pemalang. “Semua dipastikan dalam kondisi sehat. Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Aceh untuk menjamin keselamatan seluruh warga Jateng yang merantau di sana,” tegas Sarido.

Baca Juga :  Tentang Sistem Pendidikan Gubernur Luthfi Tegaskan: Zonasi di Jateng Harus Jujur, ‘Tak Ada Jasa Penitipan Siswa’

Komitmen perlindungan warga ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan memberikan pendampingan penuh, mulai dari proses pemulangan hingga penyediaan modal usaha agar para penyintas dapat memulai kembali kehidupan ekonomi mereka di kampung halaman.

Kini, para perantau tersebut telah melanjutkan perjalanan darat menuju daerah asal masing-masing untuk berkumpul kembali bersama keluarga tercinta setelah melewati ujian hidup yang luar biasa.**( Joko Longkeyang  ).