Bayu Hidayat Jati selaku Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) bidang Pemberdayaan pada DPU TR menyampaikan bahwa DAK senilai Rp.400 juta ini akan dicairkan secara bertahap. Dana itu dialokasikan untuk pembangunan menara air, jaringan perpipaan sekira 3 kilometer dan sambungan rumah dengan jumlah minimal 80 SR.
“Pencairannya dilakukan secara bertahap 3 kali. Pencairan tahap pertama sebesar 25 persen. Kemudian tahap kedua 45 persen dan tahap ketiga 30 persen,” ujar Bayu yang didampingi Aghna Putri selaku Kasi PLP Air Minum pada DPU TR saat diwawancarai usai kegiatan sosialisasi Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum Program DAK Bidang Air Minum Tahun Anggaran 2022 bertempat di Aula Balai Desa Klareyan, Jumat (27 Mei 2022).
Bayu mengatakan pembangunan jaringan air minum akan dilaksanakan sesudah terjadi kesepakatan kerjasama antara Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom). Rencananya, proses kerjasama ini baru akan dilaksanakan pada awal Juni mendatang.
“Pengerjaannya akan dilakukan secara swakelola type 4. Ini artinya dikerjakan oleh masyarakat desa,” cetusnya.
Bayu menerangkan bahwa tahun ini, terdapat 3 desa di Kabupaten Pemalang yang mendapatkan DAK untuk pembangunan jaringan air minum dari DPU TR . Selain Desa Klareyan, desa lainnya yang mendapatkan bantuan tersebut yakni Desa Gambuhan di Kecamatan Pulosari dan Desa Sidokare di Kecamatan Ampelgading.
Ia menambahkan apabila nantinya jaringan air bersih ini sudah dibangun, maka pengelolaannya akan diserahkan kepada masyarakat. “Per kubiknya berapa nanti dimusyawarahkan. Biasanya ada yang seribu ada juga yang seribu lima ratus monggo dimusyawarahkan bersama pemerintah desa. Bisa juga dimasukkan di unit BUMDes. Monggo tidak apa-apa,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Desa Klareyan, Wiharnyo mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang karena desanya kembali mendapatkan bantuan program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Kata dia, bantuan tersebut akan diplotkan di wilayah Dukuh Dua. Pihaknya berharap jika program ini sudah berjalan nantinya dapat dikelola oleh desa.
Pihaknya menghendaki dalam pengelolaannya nanti bisa dilakukan oleh BUMDes. Mengingat BUMDes di desanya selama ini mati suri.
Wiharnyo juga memohon agar bangunan Pamsimas yang lama juga diperbaiki. Namun itu pun jika Pemkab memiliki anggaran. Perbaikan perlu dilakukan mengingat tangki air pada bangunan Pamsimas tersebut terjadi kebocoran.
Penulis : Yanto