EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Warga Desa Panjunan geger, lantaran ada seorang warga di desa tersebut ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia di rumahnya, pada Senin, 6 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban yang tinggal di RT. 12 RW. 02 Desa Panjunan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, bernama Solahul Afif (42) ketika ditemukan keluarganya tergeletak di kursi ruang tamu.
Warga kemudian menghubungi Kepala Desa Panjunan, selanjutnya Suharno langsung menghubungi Kapolsek Petarukan perihal kejadian tersebut.
Kapolsek Petarukan AKP Agus Soleh ketika dikonfirmasi membenarkan terkait penemuan mayat tersebut.
“Begitu mendapat laporan, kami langsung turun ke lokasi bersama Tim Medis Puskesmas dan Inafis dari Polres Pemalang untuk memastikan hal tersebut,” katanya.
Setelah dilakukan olah TKP, diduga korban sudah meninggal sekitar 3 hari yang lalu. “Melihat kondisi jenazah saat ini, diperkirakan korban sudah meninggal 3 hari yang lalu, serta tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” ujar AKP Agus.
Peristiwa penemuan mayat tersebut bermula saat Robiah (50) keluarga korban hendak mengantarkan makanan ke korban. Namun ketika dipanggil tidak ada respon serta pintu rumah dalam keadaan terkunci. Selanjutnya Robiah memanggil tetangga sekitar untuk membuka secara paksa pintu rumah tersebut.
Lalu warga sekitar membuka paksa melalui jendela rumah. Namun, mereka terkejut dengan bau menyengat dari dalam rumah tersebut, hingga akhirnya korban ditemukan tergeletak di sebuah kursi panjang di ruang tamu.
“Benar, korban merupakan keponakan saya,” kata Robiah.
Diketahui bahwa korban memang menghuni rumah tersebut seorang diri.
Informasi yang dihimpun diketahui bahwa korban terlihat terakhir pada hari Kamis, sekitar pukul 13.00 WIB.
“Betul, hari kamis korban didepan rumah minta tolong anak saya untuk membelikan sayur,” kata Romlah yang rumahnya berseberangan dengan korban.
Kapolsek Petarukan AKP Agus Soleh mengatakan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, jenazah diserahkan ke pihak keluarga selanjutnya dilakukan proses pemakaman.
“Korban kami serahkan kepada keluarga, keluarga pun menerima ini sebagai suatu musibah setelah itu langsung dimakamkan,” pungkasnya. (fah)