Scroll ke Atas
Megapolitan

Bakamla RI Terima Kunjungan CSSF Maritime Lead Asia Tenggara

98
×

Bakamla RI Terima Kunjungan CSSF Maritime Lead Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia yang diwakilkan oleh Sestama Bakamla RI Laksda Bakamla Tatit E. Witjaksono, S.E., M.Tr. (Han) menyambut kedatangan Delegasi Conflict, Stability, and Security Fund (CSSF) di Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).

Pertemuan tersebut guna mengidentifikasi peluang kerja sama yang dapat dilakukan kedua Instansi terkait keamanan laut khususnya terorisme yang berfokus di wilayah Laut Sulu–Celebes. Kedepannya, pihak CSSF akan memberikan rencana program kegiatan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan Bakamla RI di bidang keamanan dan keselamatan laut.

Baca Juga :  Gelontorkan Anggaran Rp 7 Miliar, Gubernur DKI Jakarta Dukung Penuh Pelestarian dan Perkembangan Wayang Orang Bharata Jakarta

Hingga saat ini, keamanan laut di Sulu – Celebes telah ditangani dengan baik oleh Angkatan Laut Tiga Negara yaitu Filipina, Indonesia, dan Malaysia melalui Trilateral Cooperation Agreement (TCA). Kerja Sama ini dinilai dapat menurunkan kasus-kasus kejahatan di laut khususnya kasus terorisme.

Dalam pertemuan ini, Sestama Bakamla RI didampingi oleh Laksda Bakamla Deputi Bidang Kebijakan dan Strategi Gregorius Agung W.D., M.Tr. (Han) dan Deputi Bidang Informasi, Hukum, dan Kerjasama Dr. Samuel H. Kowaas, M.Sc., CSBA. 

Baca Juga :  Hari Ke Tiga Ujian Sekolah SDN Pademangan Timur 03

Sedangkan CSSF dihadiri oleh Detective Chief Inspector, UK CTPLO Phil Darwent, CSSF Project Consultant, Foreign Commonwealth, and Development Office Mr. Jamie Finlay, CT Military Liaison Officer, CTEN network Major Toshiaki Suzuki, Liaison Training Team Officer, Joint Counter Terrorist Training ans Advisory Team Capt. Christopher Bryne, serta UK-JCLEC Programme Advisor AKBP Polisi Gede Suardana.

CSSF merupakan lembaga yang bekerja untuk membangun perdamaian dan stabilitas di negara-negara berisiko mengalami ketidakstabilan serta di kawasan yang sedang mengalami konflik jangka panjang. (Humas Bakamla RI)