Scroll ke Atas
Berita UtamaDaerahPemalang

Bupati Pemalang Meriahnya Kirab Takir di Mejagong, Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya

312
×

Bupati Pemalang Meriahnya Kirab Takir di Mejagong, Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Suasana meriah menyelimuti Desa Mejagong pada Minggu (7/7/2024). Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Kirab Takir dan Gunungan Hasil Bumi dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H. Acara yang dimulai dari depan Masjid Baiturrahman dan berakhir di Manggis Daleman ini menjadi bukti nyata semangat masyarakat dalam melestarikan budaya Jawa.

Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga Mejagong. “Kirab Takir bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan wujud syukur kita kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diberikan,” ujar Bupati Mansur.

Baca Juga :  Ribuan Warga Desa Bongas Turun Ke Jalan Ikuti Karnaval Dan Jalan Sehat

Salah satu daya tarik utama dalam Kirab Takir adalah gunungan hasil bumi yang dihias dengan berbagai macam buah-buahan, sayuran, dan hasil pertanian lainnya. Gunungan ini melambangkan kemakmuran dan kesuburan. Setelah diarak keliling desa, gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai berkah.

Kepala Desa Mejagong, Darmo, menjelaskan bahwa Kirab Takir merupakan tradisi turun-temurun yang telah dilakukan oleh masyarakat Mejagong sejak lama. “Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa dan menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda,” ujar Darmo.

Baca Juga :  Forum Silaturahmi 10 Partai Politik Non Parlemen Kabupaten Pemalang

Selain Kirab Takir, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, masyarakat Mejagong juga menggelar berbagai kegiatan lain seperti bazar makanan tradisional dan lomba-lomba bernuansa Islami.

Diharapkan, Kirab Takir di Desa Mejagong dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menggelar acara serupa. Dengan demikian, budaya Jawa akan tetap hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.**( Joko Longkeyang).