Daerah

PTPN I Gelar Pengapalan Perdana Komoditas Karet RSS 1 EUDR ke Amerika

152
×

PTPN I Gelar Pengapalan Perdana Komoditas Karet RSS 1 EUDR ke Amerika

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID- SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 5 menggelar seremonial pengapalan perdana komoditas karet Ribbed Smoke Sheet (RSS) I dengan aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) pada Kamis, 4 Juli 2024 melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ekspor Karet RSS I sebanyak 40,5 ton dengan nilai penjualan sebesar US$ 95.170 atau setara Rp 1,5 miliar.

 

Advertisement

“Pengiriman ke Amerika ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan, namun kali ini merupakan ekspor pertama yang sudah mengimplementasikan regulasi EUDR. Tidak hanya Karet RSS 1, kedepan PTPN I Regional 5 akan mengimplementasikan Regulasi EUDR untuk komoditi Kopi dan Kayu.”, ungkap Winarto, Region Head PTPN I Regional 5.

Baca Juga :  Rayakan HUT ke – 31, PDAM Tirta Mulia Pemalang Serahkan Bantuan Seribu Bibit Pohon”

 

Direktur Pemasaran PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, menjelaskan bahwa per 1 Januari 2025 produksi kelapa sawit, karet, kopi, kakao, kayu, kedelai dan daging olahan yang masuk ke pasar Eropa harus sudah memenuhi standar regulasi EUDR.

Baca Juga :  Bupati Pemalang Lepas Puluhan Pendekar Silat Berlaga di UGM National Championship

 

“Ini merupakan sebuah langkah besar yang menunjukkan komitmen PTPN Group dalam menerapkan praktik budidaya perkebunan berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat menjaga bisnis ini hingga anak cucu kita, khususnya dalam memenuhi permintaan pasar internasional akan produk yang selaras dengan alam.”, tambah Dwi Sutoro.

Baca Juga :  Komisi A DPRD Pemalang Perkuat Sinergi dengan Mitra Kerja untuk Sosialisasi Peraturan

 

Selain itu PTPN Group bersama dengan stakeholders yang dikoordinasikan oleh pemerintah pusat, juga terus mendampingi petani rakyat untuk memastikan adanya keberlanjutan industri perkebunan dan kelestarian alam di Indonesia.

 

“Karena itu, mari kita bersatu untuk menyuarakan produk perkebunan Indonesia yang lestari serta meningkatkan kesejahteraan para petani Indonesia” tutup Dwi Sutoro. (TFK)