Emsatunews.co.id, Pemalang – Dalam wawancara melalui saluran WhatsApp, Rizal Bawazier, Anggota DPR RI Dapil X ( Kabupaten Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang) dari Fraksi PKS yang duduk di Komisi VI, mengungkapkan solusi penanganan sampah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sampah berbasis desa menggunakan konsep Rumah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (RPHBS) yang terintegrasi dengan sistem TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle). Kamis 23 Januari 2025.
Rizal Bawazier menyampaikan bahwa masalah sampah di Pemalang semakin mendesak setelah penutupan TPA Pesalakan. “Saat ini Pemalang kebingungan karena tidak memiliki TPA oleh karena itu penyelesaian masalah sampah harus selesai di desa, di mana pemerintah desa bertanggung jawab langsung,” jelasnya.
Namun, ia menambahkan bahwa keterbatasan anggaran desa menjadi tantangan. Untuk itu, Rizal bersama sejumlah ahli dari Universitas Indonesia (UI) merumuskan solusi dengan menggunakan alat penghancur sampah yang inovatif.
Rizal Bawazier menjelaskan bahwa alat penghancur sampah yang akan diluncurkan pada 31 Januari 2025 memiliki keunggulan dibanding teknologi lainnya. “Alat ini tidak berasap, tidak bau, dan harganya di bawah Rp 100 juta. Selain itu, alat ini tidak memerlukan ruang yang luas dan cukup 300 M3 ditempatkan di bangunan beratap,” ungkapnya.
” Dalam peluncuran alat tersebut akan dihadiri oleh Kepala Daerah, OPD, para kepala desa, dan kepala kelurahan dari Kabupaten Pemalang serta wilayah lain di Dapil X. Nama alat dan rincian teknisnya akan diumumkan pada acara peluncuran oleh pembuatnya,” imbuh legislator yang selalu inten berkomunikasi dengan konstituennya.
Rizal berharap setiap desa dapat memiliki alat ini dan mengelola sampahnya secara mandiri. “Dengan begitu, masalah sampah dapat diselesaikan di tingkat desa. Tidak ada lagi desa yang saling menyalahkan karena sampah yang dibuang sembarangan,” ujarnya.
Untuk merealisasikan program ini, Rizal juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang dan Dinas Lingkungan Hidup. “Kami ingin memastikan implementasi alat ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan benar-benar efektif dalam menyelesaikan masalah sampah,” tegasnya.( Ahmad Joko ).
Program ini juga dirancang untuk menjadi sarana wisata edukasi bagi generasi milenial. Konsep RPHBS dan TPS3R diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan inovasi ini, Rizal Bawazier optimistis bahwa masalah sampah di Kabupaten Pemalang dapat diatasi secara menyeluruh dan berkelanjutan. “Ini bukan hanya solusi lingkungan, tetapi juga langkah besar menuju desa yang lebih bersih, sehat, dan mandiri,” tutupnya.( Joko Longkeyang ).