Berita UtamaDaerahPemalang

Bupati Pemalang Dorong Pengembangan Asosiasi SPAMS Banyu Lestari untuk Jaga Ketersediaan Air di Pemalang

567
×

Bupati Pemalang Dorong Pengembangan Asosiasi SPAMS Banyu Lestari untuk Jaga Ketersediaan Air di Pemalang

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyampaikan harapan besar agar Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Perdesaan Banyu Lestari terus berkembang pesat. Hal ini mengingat peran krusial asosiasi tersebut dalam pengelolaan sumber daya air, terutama di tengah potensi tantangan iklim di masa depan.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Anom saat menghadiri acara halal bi halal Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Banyu Lestari yang digelar di sebuah kafe di Pemalang pada Rabu (16/04/2025).
“Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Banyu Lestari saat ini telah mengelola di empat Koordinator Wilayah (Korwil). Kami berharap cakupannya dapat terus bertambah. Selain itu, kami juga berharap dukungan pembiayaan dari Bank Jateng (BKK) dapat ditingkatkan, termasuk pemberian keringanan-keringanan lainnya,” ujar Bupati Anom dalam sambutannya.


Lebih lanjut, Bupati Anom mengungkapkan aspirasinya terkait dukungan finansial yang lebih meringankan. “Kami telah mencoba mengajukan tantangan berikutnya, yaitu kemungkinan mendapatkan pinjaman tanpa bunga. Kami akan lebih fokus mencari sponsor dan pendukung lain untuk mewujudkan hal ini, sehingga kegiatan yang berorientasi pada lingkungan dan pelestarian sumber mata air dapat lebih kita perhatikan,” sambungnya.

Advertisement

Bupati Anom menjelaskan betapa vitalnya peran kelompok pengelola SPAMS bagi Kabupaten Pemalang yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan atau daerah pertanian.
“Alhamdulillah, saat ini kita masih menikmati musim hujan dan panen raya. Ketersediaan air masih melimpah di berbagai penjuru pedesaan Kabupaten Pemalang. Namun, kita perlu mengantisipasi tantangan enam bulan ke depan terkait perubahan iklim, seperti musim kemarau yang dapat menyebabkan keterbatasan air,” kata Anom.
“Oleh karena itu, peran kelompok pengelola SPAMS ini menjadi sangat urgen dan strategis. Ke depan, pengembangannya harus ditingkatkan, baik dari segi wilayah operasional (Korwil) maupun cakupan bisnisnya. Kami berharap dapat memperoleh sumber-sumber pendanaan atau financing yang terjangkau dan memiliki karakter sosial, sehingga kebutuhan masyarakat terkait kesejahteraan air, lingkungan, dan aspek lainnya dapat terpenuhi,” lanjutnya.

Menyadari bahwa persoalan penyediaan air bersih tidak dapat diselesaikan sendiri, Bupati Anom mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut terlibat aktif. “Kita harus terus berkolaborasi untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada. Ini bukan tugas satu pihak, satu orang, atau satu instansi saja. Kita membutuhkan sinergi yang kuat,” tegasnya.
“Sebagai contoh, BKK telah menunjukkan komitmennya dengan memberikan bantuan pembiayaan yang terjangkau. Kami berharap volume, nilai, dan kuantitas bantuan ini dapat ditingkatkan di masa mendatang, sehingga dapat menjangkau masyarakat Kabupaten Pemalang secara lebih luas,” imbuh Bupati Anom.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi SPAMS Banyu Lestari, Nur Innayah, memaparkan profil organisasi yang dipimpinnya. Ia menjelaskan bahwa asosiasinya merupakan wadah bagi 188 Kelompok Pengelola (KP) SPAMS yang tersebar di seluruh Kabupaten Pemalang.
“Hingga saat ini, terdapat 188 KP SPAMS yang tergabung dalam Asosiasi KP SPAMS, yang terstruktur dalam beberapa Koordinator Wilayah atau Bakorwil. KP SPAMS ini mulai terbentuk seiring dengan program penyediaan air minum dan sarana-prasarana sanitasi sejak tahun 2008 hingga 2022,” tutur Nur Innayah.

Terkait sumber pendanaan, Nur Innayah menjelaskan bahwa KP SPAMS yang tergabung dalam Asosiasi Banyu Lestari mendapatkan pembiayaan dari berbagai sumber. “Yang pertama adalah program Pamsimas yang berlangsung dari tahun 2008 hingga 2022. Kemudian, ada Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pekerjaan Umum yang berakhir pada tahun 2023. Selain itu, kami juga memiliki pembiayaan mandiri yang berasal dari iuran pengguna air dan fasilitas kredit usaha mikro tanpa agunan dari lembaga keuangan,” pungkasnya.**( Joko Longkeyang )

Konten Promosi
Iklan Banner