Berita UtamaPemalang

Di Pemalang Gubernur Jateng Gaungkan “Mageri Segoro”, Revitalisasi Pesisir Jateng Tak Cukup Tanam, Wajib Dirawat!

128
×

Di Pemalang Gubernur Jateng Gaungkan “Mageri Segoro”, Revitalisasi Pesisir Jateng Tak Cukup Tanam, Wajib Dirawat!

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang– Melindungi garis pantai dari ancaman abrasi, intrusi air laut, dan banjir rob menjadi prioritas utama Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah di Pantai Kertosari, Pemalang, Jumat (27/6/2025). Program ini bukan sekadar penanaman, melainkan juga penekanan kuat pada aspek perawatan mangrove dan cemara laut yang telah ditanam.

Luthfi menyoroti pengalamannya saat menjabat Kapolda Jateng, di mana jutaan mangrove telah ditanam, namun kini banyak yang lenyap. “Kita jangan hanya gagah menanam, tapi tidak merawat,” tegas Luthfi di hadapan para pejabat daerah dan masyarakat. Ia meminta seluruh Bupati, Walikota, BUMD, dan dinas lingkungan hidup untuk secara rutin memeriksa pertumbuhan tanaman. “Itu akan membuat masyarakat akan mau dan mencintai sekaligus menanam. Kecil menanam, besar menuai hasil,” imbuhnya.

Advertisement

Program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah merupakan inisiasi dari Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara yang menargetkan penanaman dan perawatan 12 juta mangrove sepanjang tahun 2025-2029. Gerakan ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang digagas Ahmad Luthfi, yaitu Mageri Segoro.
“Mageri Segoro itu intinya bagaimana agar laut kita tidak mengganas sampai ke daratan. Kita buat pagar yang ada di segoro (laut),” jelas Luthfi. Dengan garis pantai Jawa Tengah sepanjang 997 km, target penanaman 1,5 juta bibit mangrove di pesisir Utara dan Selatan hingga Desember 2025 diharapkan dapat memecahkan rekor MURI. Luthfi berharap program ini membawa manfaat besar, khususnya bagi masyarakat pesisir dalam mengatasi abrasi dan rob.

Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, menjelaskan bahwa kegiatan di Pantai Kertosari merupakan awal penanaman 5.000 mangrove di sembilan desa terdampak rob dan abrasi di Pemalang. Gerakan ini akan diperluas hingga mencakup 132 hektar wilayah pesisir di Pemalang, Pekalongan, dan Batang, dengan kebutuhan sekitar 500 ribu batang pohon mangrove yang akan ditanam bertahap selama enam bulan.
Setiap desa akan melibatkan sekitar 10 relawan yang bertugas menanam, merawat, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kelestarian mangrove. “Paling berat tentang mangrove itu kan mengedukasi masyarakat. Jadi menanam dan merawatnya karena ini harus tumbuh sampai masa kritisnya lewat,” kata Ardas.

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, turut mengapresiasi gerakan ini sebagai bentuk kesadaran masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan. Ia juga memuji gebrakan Gubernur Luthfi dengan program Mageri Segoro, meskipun mengakui tantangan dalam memenuhi ketersediaan bibit mangrove. “Pagar laut itu meskipun jangka panjang memang harus dilakukan. Gubernur beserta jajarannya sudah melakukan upaya pembibitan agar dapat memenuhi kebutuhan,” tutup Muzani.**( joko Longkeyang).

Konten Promosi
Iklan Banner