Emsatunews.co.id, Pemalang – Langkah strategis untuk mengendalikan inflasi daerah terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang. Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah serius menyiapkan rencana pembentukan Food Station, sebuah inisiatif yang diharapkan menjadi garda terdepan dalam menstabilkan harga komoditas dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Pengungkapan rencana ini disampaikan Bupati Anom usai mengikuti pertemuan tingkat tinggi atau high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Semarang pada Rabu (16/7/2025). Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk menyelaraskan strategi dalam menghadapi tantangan inflasi.
“Hari ini kami telah menyusun planing untuk Food Station, mudah-mudahan ini bisa selaras dengan arahan dari Bapak Gubernur. Dengan adanya Food Station, komoditas akan lebih beragam, dan distribusinya bisa lebih tertata,” ujar Bupati Anom Widiyantoro, menunjukkan optimismenya terhadap proyek ini.
Bupati Anom menambahkan, keberadaan Food Station tidak hanya berfungsi sebagai pusat distribusi, namun juga diharapkan mampu menjadi entitas yang proaktif dalam menyerap hasil panen petani lokal. Kolaborasi dengan Perum Bulog dan membuka peluang kerja sama antar daerah juga menjadi visi dalam pengembangan Food Station ini, guna memperkuat sinergi dalam pengendalian inflasi regional.
“Jika nanti sudah berjalan, tentu akan mendukung kestabilan harga, terutama menjelang masa rawan inflasi seperti hari besar dan musim paceklik,” jelasnya, menyoroti dampak jangka panjang dari inisiatif ini terhadap daya beli masyarakat.
Rapat koordinasi TPID yang berlangsung di Semarang tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Dalam arahannya, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya sinergi dan strategi komprehensif dalam mengendalikan inflasi di daerah, khususnya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Gubernur Luthfi menggarisbawahi bahwa penanganan inflasi harus dilakukan melalui dua pendekatan kebijakan: jangka pendek dan jangka panjang. “Penanganan jangka pendek dilakukan dengan mengoptimalkan pasokan dan distribusi pangan. Rapat ini menjadi momentum untuk memperkuat strategi, tidak hanya dari sisi harga, tetapi juga kelancaran distribusinya agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah,” kata Gubernur Luthfi, menekankan pentingnya aksesibilitas.
Pertemuan penting ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Suwarno, perwakilan Bank Indonesia, serta para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Tengah beserta jajaran TPID Provinsi Jawa Tengah. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama yang kuat dalam menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan laju inflasi daerah, demi kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.**( joko Longkeyang).