Berita UtamaMegapolitan

Universitas Paramadina Gelar acara Urban Sufism Day Mengangkat Spiritualitas dan Gerakan Sosial

120
×

Universitas Paramadina Gelar acara Urban Sufism Day Mengangkat Spiritualitas dan Gerakan Sosial

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA  – Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI) sukses menggelar acara Urban Sufism Day dengan tema “Spiritualitas dan Gerakan Sosial”, sekaligus melaksanakan soft launching buku “Kita Begitu Dekat” yang berisi tulisan dan kenangan para sahabat Abdul Hadi WM. Buku ini diserahkan secara simbolis dari Universitas Paramadina kepada perwakilan keluarga dan yayasan Abdul Hadi WM.

Advertisement
Baca Juga :  Bertemu di Bandung, Panglima TNI Dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia Bahas Keamanan Kawasan

Acara diawali dengan Tarian Sema ala Rumi dengan alunan suling yang tenang dan damai. Diskusi dimoderatori oleh Dr. M. Subhi Ibrahim, M.Hum., Ketua Program Studi Paramadina Graduate School of Islamic Studies pada Rabu (11/12/2024).

M. Wahyuni Nafis, MA., dosen Universitas Paramadina sekaligus Ketua Nurcholish Madjid Society, memaparkan bahwa Neo-Sufisme hadir dengan menekankan pentingnya motif moral, dzikir, dan muraqabah untuk meneguhkan keimanan. “Spiritualitas bukan berarti menjauhkan diri dari dunia, melainkan bagaimana hati tetap bergantung pada Tuhan sekaligus terlibat dalam masyarakat secara aktif,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wujud Kepedulian terhadap Sesama, Babinsa Santuni Anak Yatim

Ia juga menegaskan pandangan Cak Nur bahwa Neo-Sufisme mengusung keseimbangan antara lahir dan batin, dunia dan akhirat, serta menekankan pelibatan diri yang lebih besar dalam kehidupan sosial.

Selanjutnya M. Nur Jabir, MA., Direktur Rumi Institute, menambahkan dimensi estetika dan kedalaman dari sufisme. “Sufi adalah mereka yang hatinya sibuk bersama Tuhan, sementara tubuhnya melayani makhluk. Tasawuf mampu menghadirkan keindahan dalam berbagai bentuk seperti tarian Sema, arsitektur, dan puisi,” ujarnya. `

Baca Juga :  Operasi Sikat Jaran Candi 2022, Jajaran Ekswil Pekalongan Ungkap 53 Kasus

Menurutnya, sufisme juga dapat menjadi bentuk pelarian dari wajah agama yang kerap terlihat maskulin, sekaligus menawarkan makna cinta yang mendalam terhadap agama.*