Berita UtamaDaerahNasional

Blak-blakan di Komisi II, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan: “Kami Bukan Nabi Musa!”

39
×

Blak-blakan di Komisi II, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan: “Kami Bukan Nabi Musa!”

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, tampil terbuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI pada Rabu (30/4/2025). Di hadapan pimpinan komisi, ia menyampaikan secara gamblang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta berbagai permasalahan yang dihadapi Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, dengan nada berseloroh, ia menyatakan bahwa dirinya bukanlah Nabi Musa yang mampu mengubah Jawa Tengah menjadi provinsi maju dan berdaya saing dalam sekejap.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, Gubernur Ahmad Luthfi memaparkan secara komprehensif tantangan-tantangan yang ada di Jawa Tengah, perencanaan pembangunan yang telah disusun, serta program-program strategis yang sedang dan akan dijalankan.

Advertisement

Salah satu isu krusial yang disoroti adalah angka kemiskinan di Jawa Tengah. Meskipun persentasenya saat ini berada di angka 9,58%, Ahmad Luthfi menyatakan optimisme untuk terus menggerus angka tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami menjabat selama 70 hari sampai hari ini. Kami bukan Nabi Musa yang bisa langsung mengubah suatu keadaan. Lewat RDP ini, gagasan kami sampaikan dan kami tindak lanjuti,” tegas Ahmad Luthfi.

Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menguraikan fokus pembangunan Jawa Tengah untuk periode 2025-2030. Di tahun pertama kepemimpinannya, prioritas utama akan diberikan pada pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah.

Pendekatan pembangunan yang linier ini, menurutnya, telah disepakati oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama 35 bupati dan wali kota. Ia menekankan bahwa seluruh alokasi anggaran harus difokuskan dan tidak boleh terpecah-pecah untuk program-program yang tidak jelas prioritasnya.

“Tahun ini infrastruktur digenjot habis. Pembangunan fokus, tidak diecer-ecer, diincrit-incrit. Butuh kebersamaan dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota,” tandasnya.

Sebagian besar alokasi anggaran pada tahun pertama akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar, meliputi jalan, pertanian, hingga pendidikan. Hal ini dinilai sebagai fondasi penting untuk meningkatkan kualitas layanan dasar bagi masyarakat.

Memasuki tahun 2026, fokus pembangunan Jawa Tengah akan bergeser pada swasembada pangan. Provinsi ini memiliki tekad kuat untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, luas lahan yang ditanami mencapai 1,5 juta hektare dengan hasil panen hampir 8,8 juta ton. Jawa Tengah saat ini menjadi provinsi nomor dua yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Tren positif ini berlanjut pada awal tahun 2025. Dalam periode Januari hingga April, luas lahan yang telah ditanami mencapai 731 ribu hektare dengan hasil panen 4,9 juta ton. Target produksi padi Jawa Tengah untuk tahun 2025 sendiri ditetapkan sebesar 11 juta ton.

Adapun untuk tahun-tahun berikutnya, Ahmad Luthfi memaparkan fokus pembangunan yang berbeda-beda. Pada tahun 2027, perhatian akan tertuju pada pengembangan sektor pariwisata. Tahun 2028 akan menjadi momentum peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan pengembangan industri hijau. Sementara itu, tahun 2029 ditargetkan sebagai tahun menumbuhkan daya saing daerah menuju Jawa Tengah yang maju dan berkelanjutan, yang diharapkan terwujud sepenuhnya pada tahun 2030.

Dengan pemaparan yang lugas dan strategis ini, Gubernur Ahmad Luthfi berharap dapat membangun sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota demi mewujudkan visi pembangunan Jawa Tengah yang lebih maju dan sejahtera.**( Joko Longkeyang ).

Konten Promosi
Iklan Banner