Emsatunews.co.id, Pemalang — Kearifan lokal kembali menjadi pusat perhatian ketika masyarakat pesisir Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, menggelar upacara sedekah laut yang ditandai dengan pelepasan dan pelarungan ancak ke tengah laut, Minggu (20/07/2025). Kegiatan yang diinisiasi oleh KUD Mina Misoyo Makmur Asemdoyong ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro.
Rangkaian ritual berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Nyamplungsari yang baru dibangun, sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas hasil laut yang melimpah dan keselamatan para nelayan. Bupati Anom dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan tradisi tersebut sebagai bentuk pelestarian budaya maritim yang patut dijaga dan diwariskan.
“Upacara pelarungan ancak ini merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT, dan saya harap bisa menjadi agenda rutin yang disinkronkan dengan program-program Dinas Perikanan,” ungkap Anom.
Lebih lanjut, Anom berharap TPI dan KUD Mina Misoyo Makmur dapat terus berkembang seiring kebutuhan para nelayan. Ia juga mendorong semua pihak untuk menjaga kerukunan serta memelihara fasilitas yang telah dibangun di kawasan pesisir itu.
“Semoga kegiatan ini membawa barokah dan ridho dari Allah SWT, serta memberikan semangat baru bagi masyarakat nelayan untuk terus maju,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Nyamplungsari Abdul Wahid yang juga ketua panitia acara, menyampaikan terima kasih atas pembangunan TPI yang megah di desanya. Meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti akses jalan dan ketersediaan BBM solar, ia berharap pemerintah terus memberikan perhatian, terutama dalam menunjang operasional nelayan.
“Kami berharap akses keluar-masuk perahu serta fasilitas pelengkap TPI bisa segera ditingkatkan agar potensi kelautan di sini bisa optimal,” ujarnya.
Acara sedekah laut kali ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang, Forkopimcam Petarukan, serta perangkat desa setempat. Tradisi yang sarat nilai spiritual dan budaya ini tidak hanya menjadi wujud rasa syukur, namun juga memperkuat solidaritas masyarakat pesisir dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam.**( Joko Longkeyang ).