EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Kabupaten Pemalang bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Antaknas adakan Uji Kompetensi Sertifikat Kerja Kontruksi di Hotel Winner. Rabu, (21-12-22).
Ketua umum Ataknas Jawa tengah Tri Mei Eliana mengatakan, tujuan pelaksanaan uji kompetensi sertifikasi ini karena peraturan sekarang berubah. Yang dulunya Sertifikat Keahlian (SKA) sekarang menjadi Sertifikat Kerja Kontruksi (SKK).
“Karena ini peralihan dari Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) ke Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) jadi dengan peraturan yang baru rekanan kontruksi wajib mempunyai SKK,” katanya,
“Perpanjangan Sertifikat Badan Usaha (SBU) sekarang harus menggunakan SKK itu,” tambahnya.
Eliana menuturkan bahwa sertifikat yang dulu sebenarnya masih bisa untuk mengikuti proses lelang. Cuma, sekarang sudah jenjang tingkat enam untuk Penanggung Jawab Teknik (PJT) minimal D1. Sedangkan dulu, jenjang tingkat satu bisa memakai SMK atau SMA.
“Sekarang tidak bisa. Sekarang minimal D1 untuk PJT. Kalau SMA tidak bisa menjadi PJT makanya para rekanan harus wajib mempunyai SKK yang baru,” tuturnya.
Menurut Eliana, tujuan bekerja sama dengan DPUPR karena dulu sistem LPJK bisa mendeteksi beberapa badan usaha dan tenaga kerja di Kabupaten Pemalang. Melihat sistem saat ini lanjut dia, LPJKPUPR dan BNSP kabupaten/kota tidak bisa mengecek.
“Makanya kita kerjasama dengan Kabupaten Pemalang biar DPUPR tahu tenaga kerja mana yang sudah tercetak disini. Tenaga kerja mana yang ada di Pemalang,” tandasnya.
Uji Kopetensi Sertifikat Kerja Kontruksi diikuti oleh 54 peserta. Tetapi ada dua peserta yang dianggap tidak kompeten karena dua orang tersebut tidak ikut hadir.
Ia membeberkan pihaknya dalam menguji peserta sudah sesuai SOP untuk memberi pertanyaan Asesor itu kurang lebih 15-20 menit. Tetapi bila seorang asesi ini menguasai, akan bisa selesai dalam waktu antata 5-10 menit.
“Tapi kalau asesi ini tidak menguasai, ya kita beri pengertian. Jadi dia bisa sambil belajar dan memahami untuk menentukan lolos atau tidaknya kita berdasarkan foto folio yang ada pada peserta itu yang kita gali,” bebernya.
“Selain itu bisa juga ambil pelaksana pekerjaan gedung, dia harus menguasai gedung dari struktur bawah sampai struktur atas,” pungkasnya.
Penulis : Sasongko