EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Di hari kedua tahapan kampanye serantak Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Desa Jipang, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, calon nomer urut 3 Muhemin melaksanakan orasi terbuka. Selasa, 16 Mei 2022.
Muhemin yang merupakan calon Kades (Kepala Desa) termuda, di usianya yang ke 38 tahun, ia merasa terpanggil untuk ikut dalam ajang orang nomer satu di Desa Jipang.
Dalam orasinya Muhemin memaparkan visi dan misinya, visi yang utamanya ialah mewujudkan Desa Jipang yang mandiri, kreatif dan visioner.
Muhemin menjelaskan untuk mewujudkan Desa Jipang yang mandiri, kretif dan visioner di butuhkan pemimpin yang berani melakukan perubahan dari baik, menjadi lebih baik dan dari lebih baik menuju Jipang yang super, sehingga dapat menjadi percontohan bagi desa lainya di Kecamatan Bantarkawung.
“Saya inginkan perubahan, perubahan menuju Desa Jipang yang baru, dari yang sebelumya baik menuju lebih baik dan Jipang yang Super, ” tegasnya.
Untuk menuju Jipang super, Muhemin mengajak seluruh masyarakat untuk ikut bergabung dan mensukseskanya. Ketika nanti dirinya terpilih Muhemin akan melakukan pemerataan Infrastuktur di berbagai wilayah desa dengan sistem anggaran yang transparan.
Selain itu ia juga ingin memanfaatkan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) supaya ikut membantu meningkatkan produktifitas UMKM serta memposisikan Bumdes sebagai penyedia bahan bakunya.
Muhemin berpesan kepada semua calon Kades, bila nanti terpilih sebagai Kades agar merangkul organisasi kepemudaan menjadi mereka sebagai garda paling depan dalam mewujudkan pembangunan.
“Pesan saya kepada semua calon yang nanti terpilih menjadi Kades, agar mendorong induk organisasi kepemudaan untuk berdiri di garda terdepan. Bersama pemerintah desa, mewujudkan Desa Jipang yang maju, baik bidang olah raga, keagamaan, seni dan budaya,” kata Muhemin.
” Dalam susana pilkades yang hangat, Muhemin juga berpesan, hormati perbedaan sebagai sebuah rahmat, tetap jaga kerukunan dan persaudaraan,” pungkasnya.
Sementara Estu Susilo selaku tim pemenangan menyampaikan rasa empati terhadap para pemuda desa, dirinya selaku orang tua memohon maaf karena selama ini merasa sebagai orang tua, dirinya lalai terkait pengkaderan yang baik bagi generasi muda di Jipang.
“Bumi pertiwi bukan warisan orang tua terdahulu, akan tetapi bumi pertiwi warisan untuk anak cucu kita. Intinya saya memohon mari kita yang tua bermuhasabah,” ujar Estu Susilo.
Keberangkatan membangun Desa Jipang ini tergantung dari pimpinan atau leader.
” Keberangkatan yang diawali dengan cara yang baik, maka akan melahirkan Kades yang baik pula, begitupun sebaliknya, ” papar Estu, sekaligus penutup kegiatan kampanye yang berjalan aman dan kondusif. (yayan).
Editor : imam